Nakita.id.- Kelahiran seorang bayi menimbulkan kekaguman bagi semua orang. Ibaratnya seperti menyaksikan miracle atau keajaiban. Mahluk kecil ini, bersamaan dengan kelahirannya, ternyata juga punya keajaiban tambahan lainnya.
Ya, seorang bayi ternyata sudah punya memori (ingatan) sejak hari pertama dilahirkan. Meski samar-samar, si bayi sudah merasakan adanya suara dan bau ibunya. Itulah ingatan pertama yang akan di rekam oleh bayi. Kemudian, pada minggu pertamanya, bayi mulai mengenali bau ASI.
Selanjutnya, memori bayi akan berkembang terus dengan pesat. Bahkan menurut Psikolog Dra. Mayke S. Tedjasaputra Msi dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, terkait memori bayi, suatu penelitian menunjukkan di usia 2 bulan, bayi menunjukkan minat dan tampak merasa nyaman pada musik yang pernah ia dengar ketika masih dalam kandungan.
Baca juga: Sejak Kapan Bayi Bisa Mengingat?
Di usia 3 bulanan, bayi dapat menyimpan ingatan akan hal-hal sederhana. Seperti sewaktu ada mainan yang berbunyi setiap ia menendang-nendangkan kakinya, dia akan mengulangi gerakan tadi karena bunyi mainan itu menimbulkan kesenangan baginya. Nah, gerakan pengulangan tersebut menunjukkan bayi sudah memiliki memori.
Di usia 6—8 bulan, selain bisa mengingat irama lagu, bayi juga sudah mengingat kata. Ia tahu kata “Ibu” merujuk kepada ibunya, “Ayah” untuk sang ayah. Ia juga paham kata “bola” merujuk pada benda bulat yang sering ia mainkan.
Di usia 8 bulan ia sudah bisa membedakan mana ibunya dan mana orang lain. Karena itulah, jika bayi digendong orang tak dikenal, lalu menangis, ini pertanda baik karena menunjukkan perkembangan kognisinya yang bisa mengingat ciri-ciri ibunya.
Karena itu jika emosinya sedang tidak nyaman, ia akan mencari orang yang bisa memberinya kenyamanan. Biasanya, ia pergi kepada ibunya.
Hal lain yang dapat diingat oleh bayi adalah rasa. Bila bayi sudah mendapatkan MPASI, ia akan mengingat makanan yang ia suka. Karena itulah, bayi perlu mengenal beragam rasa dari MPASI-nya.
BERI STIMULASI AGAR BERKEMBANG
Seperti kita ketahui, memori merupakan bagian dari kecerdasan. kecerdasan ini akan terkait erat dengan daya nalar, berpikir kritis, serta kreativitas.
Perkembangan fisik yang terhambat dapat membuat perkembangan kognisinya juga terlambat. Misal, pada usia 3—4 bulan, bayi umumnya sudah tengkurap, bila si kecil belum dapat melakukannya, kita perlu waspada dan memeriksakan ke klinik tumbuh kembang anak atau dokter anak. Umumnya dokter akan mengamati perkembangan bayi dengan lebih saksama.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR