Nakita.id - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, digelar talk show bertema “Solusi untuk Menjawab Kebutuhan Nutrisi Anak.”
Acara ini bertujuan memberikan dukungan kepada para orangtua untuk memahami nutrisi apa yang dibutuhkan anak dalam masa tumbuh kembang atau periode emas.
Menurut WHO, masa transisi dari ASI eksklusif ke makanan pendamping ASI (MPASI) umumnya berlangsung saat bayi berusia enam bulan hingga 18-24 bulan, dan periode ini merupakan masa yang sangat krusial bagi anak.
Di usia enam bulan, anak butuh asupan yang lebih dari ASI. Di usia ini juga anak siap menerima makanan pendamping ASI atau makanan lainnya.
Apabila makanan pendamping ASI yang diberikan tidak sesuai maka pertumbuhannya bisa jadi terhambat.
Dr. dr. Damayanti R Sjarif Sp.A(K), dokter spesialis anaksub-spesialisasi nutrisi dan penyakit metabolik, mengatakan,“Kualitas kesehatan manusia jangka pendek dan jangka panjang akan ditentukan oleh asupan nutrisi selama periode emas, 270 hari pralahir yaitu masa janin dan 720 hari pasca lahir (masa bayi dan dibawah dua tahun). Masa krusial ini jangan sampai terabaikan oleh para orang tua untuk memberikan nutrisi yang benar sesuai kebutuhan anak.”
Terkait asupan terbaik untuk anak disampaikan bahwa, “Asupan terbaik bagi bayi di usia 0 hingga 6 bulan adalah ASI,namun menginjak umur enam bulan ke atas bayi juga memerlukan MPASI (makanan pendamping ASI) untuk melengkapi kebutuhan zat-zat nutrisi lainnya.
Banyak terjadi kesalahpahaman di antara para orangtua tentang pengenalan sayur dan buah yang lebih diutamakan, dibandingkan melengkapi kekurangan ASI terhadap energi, protein, lemak serta vitamin dan mineral, yang paling dibutuhkan oleh anak untuk tumbuh-kembang terutama otak di usia ini adalah zat gizi makro (karbohidrat,protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral) yang lengkap, cukup dan seimbang.”
Lebih lanjut dr. Damayanti menjelaskan, “Kebutuhan harian zat besi untuk bayi berusia 6-12 bulan adalah 11 mg dan itu tidak cukup didapatkan melalui ASI. Oleh sebab itu kebutuhan zat besi harus dipenuhi oleh MPASI dari berbagai bahan makanan.Sumber zat besi dapat diperoleh dari daging merah, hati ayam, ikan, sayuran berwarna hijau, dan kacang-kacangan.
Namun, sayur dan kacang-kacangan mengandung serat yang dapat menghambat saluran cerna, sehingga dua jenis makanan tersebut sebaiknya diberikan dengan jumlah kecil, dikombinasikan dengan sumber vitamin C, seperti jeruk dan tomat yang akan meningkatkan penyerapan zat besi.
Kombinasi makanan tersebut dapat ditemukan dalam makanan keluarga Indonesia, misalnya gulai daun singkong yang ditumbuk, dicampur ikan teri dan dibubuhi air jeruk atau tomat.
“Prinsip dari MPASI adalah mengenalkan makanan keluarga dengan tekstur yang disesuaikan kemampuan oromotornya. Jadi perkenalkan makanan Indonesia yang sehat sesuai dengan ketersediaan bahan makanan lokal,” dr. Damayanti menutup presentasinya.
Tantangan orangtua modern
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR