Nakita.id - Popularitas suplemen, termasuk minyak ikan dan vitamin D telah mengalami peningkatan yang stabil selama dekade terakhir di kalangan orang Amerika.
Termasuk orang Indonesia pun menggemari kapsul minyak ikan dan vitamin D.
Baca Juga : Nyeri Ovulasi Dapat Mengganggu Rencana Kehamilan, Kenali Gejalanya!
Tetapi faktanya, semakin banyak penelitian yang mempertanyakan apakah suplemen ini benar-benar memberikan manfaat yang nyata untuk kesehatan.
Vitamin D dan minyak ikan - dua dari suplemen yang paling populer - dikonsumsi oleh banyak orang dengan harapan mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung.
Selama bertahun-tahun, para peneliti telah mencoba menyelidiki bagaimana manfaatnya dapat dirasakan dan bertahan.
Baca Juga : Musik Membuat Tidur Lebih Berkualitas, Jenis Ini Paling Disarankan!
Namun sebuah studi baru, yang dipresentasikan di American Heart Association Scientific Sessions 2018, memberikan hasil penelitian yang dinilai paling rinci dan ketat.
Temuan yang sangat dinanti-nantikan itu diterbitkan di New England Journal of Medicine pada 10 November 2018.
Satu makalah membahas suplemen vitamin D, sementara yang lainnya berurusan dengan suplemen minyak ikan.
Tim peneliti melakukan uji coba yang melibatkan lebih dari 26.000 peserta yang melewati usia 50 dan dalam kondisi sehat pada awal penelitian.
Tetapi setelah lima tahun, tidak ada manfaat keseluruhan yang ditemukan pada mereka yang mengonsumsi salah satu suplemen atau kombinasi keduanya.
Baca Juga : Tak Selalu Menyebalkan, Musim Panas Juga Baik Untuk Kesehatan
"Kedua percobaan itu menunjukkan hasil negatif," kata Dr Lawrence Fine, kepala bagian aplikasi dan pencegahan klinis dari National Heart, Lung, and Blood Institute.
"Secara keseluruhan, mereka menunjukkan bahwa baik minyak ikan maupun vitamin D sebenarnya tidak secara signifikan menurunkan insiden penyakit jantung atau kanker."
Bahkan mereka yang sejak awal memiliki kekurangan vitamin D tampaknya tidak memperoleh manfaat dari mengonsumsi suplemen.
Temuan ini menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut atas pengujian vitamin D, yang disebut tidak perlu dan tidak masuk akal.
Baca Juga : Tak Perlu Repot, Atasi Rambut Bercabang dengan 4 Cara Mudah Ini
Namun, Dr. JoAnn Manson, penulis utama studi ini, mengatakan meskipun manfaatnya sangat minim, para peneliti tidak menemukan efek samping yang serius akibat mengonsumsi kedua suplemen.
"Jika Anda sudah mengonsumsi minyak ikan atau vitamin D, hasil kami tidak akan memberikan alasan yang jelas untuk berhenti," kata Manson, yang merupakan profesor kesehatan wanita di Harvard Medical School.
Ketika memeriksa risiko masalah yang berhubungan dengan jantung, para peneliti menggabungkan serangan jantung, stroke, dan kematian yang berhubungan dengan jantung.
Baca Juga : Minum Air Mentimun Setiap Hari, 9 Khasiat Ini Akan Dirasakan Tubuh!
Tetapi ketika mereka melihat setiap aspek secara individual, sebuah pengecualian muncul.
Mereka yang mengonsumsi suplemen minyak ikan tampaknya memiliki risiko 28% lebih rendah menderita serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi minyak ikan.
Bahkan, ketika melihat mereka yang mengonsumsi suplemen minyak ikan, dua kelompok khususnya - peserta Afrika-Amerika dan mereka yang tidak makan ikan secara teratur - mengalami penurunan risiko yang lebih besar dibandingkan dengan rekan-rekan mereka.
Baca Juga : Kurang Tidur Bisa Sebabkan Dehidrasi, Risiko Gagal Ginjal Juga Lebih Tinggi
"Kami tidak tahu apakah ini adalah temuan peluang, atau apakah itu mungkin menunjukkan cara penting untuk mengurangi risiko jantung pada orang Afrika-Amerika," tambah Manson.
Manson mengakui, diperlukan lebih banyak penelitian jangka panjang diperlukan mengukur pengaruh suplemen ini terhadap kanker.
Karena percobaan ini baru selesai lima tahun, sangat mungkin diagnosis yang penting bisa terjadi dalam waktu dekat. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR