Nakita.id - Moms, susu sapi adalah sumber protein yang umum diberikan kepada sebagian besar anak Indonesia.
Walaupun bergizi, susu sapi bisa menimbulkan reaksi alergi pada anak yang mempunyai bakat alergi.
Alergi susu sapi adalah gejala penyakit yang disebabkan reaksi imunologis akibat pemberian susu sapi dan semua bentuk turunannya.
Reaksi ini bisa cepat terjadi atau menunggu beberapa waktu.
Baca Juga : Mengenal Perbedaan Sperma dan Air Mani, Sering Salah Kaprah!
Rupanya di Indonesia, alergi susu sapi semakin banyak dialami anak-anak.
Prof. DR dr Zakiudin Munasir SpA(K), Guru Besar Departemen Anak Sub-Spesialis Alergi-Imunologi RSCM, menjelaskan hal tersebut dalam acara PKB IKA ke-75 Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM bersama PT. Indordesa Nutritional Laboratories (Ordesa), Minggu (25/11/2018) di Jakarta Pusat.
"Alergi susu sapi itu ternyata bukan makin berkurang, tapi malah makin meningkat.
Bukan karena kita salah melakukan pencegahan, tetapi memang banyak yang mengonsumsi protein susu sapi karena ASI makin berkurang, apalagi ibu-ibu banyak yang bekerja," kata Zakiudin.
Baca Juga : Risiko Mengabaikan Diabetes, 4 Penyakit Ini Bisa Terjadi
Mengapa susu sapi dapat menyebabkan alergi?
Zakiudin menjelaskan bahwa ada dua protein di dalam susu sapi yang bersifat alergenik.
“Pada protein susu sapi ada dua protein utama yang bersifat alergenik, yaitu casein (komponen terbanyak pada protein susu sapi), dan yang kedua adalah whey protein."
Protein ini sebenarnya sangat bermanfaat dan mengandung gizi tinggi.
Baca Juga : Ini Cara Mengenali Kecepatan Gerakan Sperma yang Normal dan Tidak
Sayangnya, pada beberapa anak justru memicu timbulnya alergi.
Pada anak-anak yang hipersensitif, protein tersebut memicu terbentuknya zat antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE).
IgE inilah yang melepas histamin penyebab reaksi alergi dalam tubuh.
Baca Juga : Kulit Bayi Sangat Sensitif, Rawat dari Udara Dingin dengan Cara Ini
"Casein ini walaupun komponen terbanyak dalam susu sapi tetapi alergitasnya cuma satu jenis, sedangkan whey protein meskipun komponennya sedikit dalam susu sapi, tetapi antigeniknya lebih banyak. Oleh karena itu untuk pencegahan dan pengobatan ditujukan pada protein whey ini,” lanjut Zakiudin.
Untuk mengatasi Si Kecil yang alergi susu sapi, umumnya para ahli merekomendasikan pemberian susu soya atau susu yang terhidrolisis, namun kini ada alternatif baru yang bisa menjadi pilihan, yaitu Rice Milk Formula.
“Ada alasan mengapa para ahli mencari alternatif lain selain susu soya, selain protein yang terhidrolisis."
Baca Juga : 5 Tips Berikan Dukungan kepada Moms di Masa Kehamilan, Catat Dads!
"Apa saja? Biasanya mereka mahal, tidak mampu beli, rasanya tidak enak, atau soya bisa tapi alergi juga, oleh karena itu para ahli mencari produk yang lebih bagus, maka beras menjadi salah satu pilihannya," ungkap Zakiudin.
Kenapa beras? Kenapa tidak kacang hijau, kacang merah atau lainnya?
Menurut Zakiudin, susu soya masih memungkinan alergi, sedangkan pada rice milk dalam penelitian-penelitiannya, jarang sekali yang alergi terhadap protein beras, pun karena itu makanan sehari-hari di Negara kita.
Baca Juga : Anak Sering Mengompol? Curigai Terkena Diabetes Melitus Moms
Dalam acara yang sama, DR. Permanyer, selaku CEO dari Laboratiries Ordesa, S.L, salah satu perusahaan nutrisi di Spanyol, yang juga memayungi PT. Indordesa Nutritional Laboratories (Ordesa) di Indonesia, kalori rice milk ini setara dengan susu sapi.
"Kalori susu beras ini serupa dengan kalori pada protein susu sapi, jadi Rice Milk Formula ini aman dikonsumsi anak dengan alergi susu sapi," kata Permanyer.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR