Nakita.id - Beras merah menjadi salah satu alternatif apabila seseorang ingin menjalankan diet.
Ya, salah satu cara untuk menurunkan berat badan secara cepat adalah dengan mengganti konsumsi beras putih dengan beras merah.
Karena faktanya, kandungan kalori di dalam beras merah jauh lebih sedikit daripada beras putih.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Diabetes Pada Anak Dapat Menular, Benarkah?
Berdasarkan data dari USDA Nutrient Database, 100 gram nasi merah mengandung 112 kalori.
Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan dengan 100 gram nasi putih yang mengandung 127 kalori.
Jadi wajar jika beras merah disarankan sebagai pilihan menu untuk diet rendah kalori.
Baca Juga : Gaun Seksi Iis Dahlia Banjir Kritikan, Sang Anak: 'Ah, Nyokap Emang Kadang-kadang'
Meskipun nilai kalorinya lebih kecil, kandungan nutrisi pada beras merah justru lebih tinggi, mulai dari serat hingga vitamin dan mineralnya.
Beras merah diketahui kaya akan mineral mangan, selenium, fosfor, magnesium, dan vitamin B.
Semuanya berperan dalam menunjang kegiatan sehari-hari.
Jenis beras ini juga memiliki indeks glikemik rendah karena kandungan seratnya tinggi.
Baca Juga : Walau Sangat Berguna Bagi Penderita Hipertensi, Ketumbar Tidak Baik Dikonsumsi Oleh Penderita Ini!
Indeks glikemik sendiri menggambarkan kecepatan suatu makanan meningkatkan kadar gula darah setelah konsumsi.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Cantik Dimulai dari Mata, Seperti Ini Mata yang Proporsional
Kandungan serat ini didapatkan pada sisa kulit ari dari proses penggilingan yang tidak sepenuhnya.
Serat pada beras merah pun berperan penting dalam memperlambat proses pencernaan dan masuknya glukosa ke dalam darah.
Baca Juga : 4 Langkah untuk Menyesuaikan Pengasuhan Moms dengan Temperamen Si Kecil
Karena itulah lonjakan gula darah setelah konsumsi nasi merah tidak setinggi lonjakan setelah mengonsumsi nasi putih.
Hal ini penting bagi penderita diabetes dan mereka yang ingin menjaga kadar gula darah guna menekan risiko diabetes.
Makanan tinggi serat juga lebih lama dicerna di dalam sistem pencernaan, sehingga Moms akan merasa kenyang lebih lama.
Baca Juga : Cinta Laura Kenakan Bra untuk Photoshoot, Perutnya Jadi Sorotan, Ada Apa?
Namun, tekstur beras merah yang biasanya keras membuat orang tidak bisa menikmatinya.
Dilansir dari Tribun Lifestyle, ada beberapa hal yang harus dihindari agar nasi merah bisa lebih pulen dan enak dinikmati.
1. Takaran Air
Jumlah takaran air yang digunakan memasak beras merah tidak sama seperti jumlah takaran air yang digunakan untuk memasak beras putih.
Baca Juga : Gaun Seksi Iis Dahlia Banjir Kritikan, Sang Anak: 'Ah, Nyokap Emang Kadang-kadang'
Moms perlu menggunakan jumlah takaran air yang lebih banyak untuk memasak beras merah.
Memasak mengguanakan rice cooker atau penanak nasi tradisional tidak menjadi masalah asalkan jumlah takaran saat memasak nasi merah diperbanyak.
Buat perbandingan 1:3, yakni tiap 1 gelas beras merah dimasak dengan 3 gelas air.
2. Dicampur dengan beras putih
Untuk mendapatkan hasil diet yang maksimal, mungkin Moms berpikir untuk tidak mencampur beras merah dengan beras putih.
Padahal, mencampurkan dua jenis beras ini sah-sah saja agar nasi menjadi lebih pulen.
Perbandingannya adalah 1:2 di mana Moms bisa menyesuaikan jenis nasi mana yang diinginkan.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Diabetes Pada Anak Dapat Menular, Benarkah?
Penggunaan air pun tergantung dengan jumlah beras yang dimasak.
3. Penyimpanan
Mendiamkan nasi merah dalam suhu ruangan bisa membuat nasi berubah menjadi keras.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: 7 Tanda Positif Hamil yang Tidak Disadari!
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Diabetes Pada Anak Dapat Menular, Benarkah?
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Tidak Ada Perdarahan Saat Pertama Kali Berhubungan Intim, Tanda Tidak Perawan?
Cara tepatnya adalah dengan menyimpan nasi merah dalam keadaan hangat agar tetap pulen dan lebih tahan lama.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | nakita.id,Tribun Lifestyle |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR