Nakita.id - Hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal.
Penyebabnya disfungsi neurologis. Cirinya, anak tidak mampu memusatkan perhatian.
Hiperaktif merupakan turunan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder atau ADHD.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Waspada Gangguan Metabolisme MMA, Bayi Gagal Tumbuh!
Penyebabnya adanya kerusakan kecil pada sistem saraf pusat dan otak, sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan.
Penyebab lainnya, yakni: temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak serta epilepsi.
Bisa juga karena adanya kondisi gangguan di kepala, seperti gegar otak, trauma kepala karena persalinan sulit atau pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan.
Baca Juga : Anak Moms Hiperaktif atau Aktif? Inilah Ciri Anak Hiperaktif
Karenanya anak hiperaktif butuh pertolongan ahli untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai kondisi anak.
Juga anak hiperkatif butuh bantuan orangtua, karena inilah kunci penanganan kasus anak hiperaktif
Menurut Sani Budiantini Hermawan, Psi, Psikolog dari Klinik Empati Development Center, Jakarta, inilah yang harus orangtua lakukan jika mempunyai anak hiperkatif.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Anak Jadi Hiperaktif Akibat Efek Sugar Rush
1. Terimalah kondisi anak
Inilah hal pertama dan terpenting yang perlu dilakukan orang tua.
Bila sudah dapat menerima kondisi anak, orang tua akan lebih baik dalam melakukan penanganan selanjutnya.
"Sadari bahwa anak bukan ingin seperti itu melainkan kondisi otaknya yang sudah demikian sehingga muncul perilaku yang kurang positif," tutur Sani.
Orang tua penderita pun disarankan untuk tidak menyimpan permasalahannya sendiri.
Baca Juga : Bila anak Hiperaktif Ini yang Harus Orangtu Lakukan Untuknya
Curhat pada seseorang yang dianggap bisa membantu, meski sekadar untuk mendengarkan cerita, sedikit banyak dapat meringankan beban masalah.
"Curhat terkadang bisa menjadi sarana cooling down bagi orang tua sehingga tindakan yang dilakukan lebih lanjut bisa berjalan dengan lebih baik," ungkap Sani.
Kerja sama antara suami-istri harus dijalin dengan baik, agar anak dapat tertangani dengan baik.
Akan sangat membantu bila anggota keluarga lain, seperti kakek-nenek atau kerabat lainnya memahami apa yang kita hadapi.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Pneumonia Mematikan, Begini Mencegahnya!
2. Perbaiki perilaku anak
Hal lain yang perlu penanganan segera adalah perilaku anak yang destruktif, agar perilakunya lebih terarah.
Untuk ini tentu diperlukan bantuan ahli seperti psikolog.
Pada umumnya, saran yang diberikan ahli adalah menyalurkan energi anak pada kegiatan-kegiatan positif yang ia sukai.
Bila bosan, ganti dengan yang lain lagi. Intinya, usahakan energinya habis untuk kegiatan yang positif.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Bocah Ini Selalu Mengeluh Kelaparan, Ternyata Ini Penyebabnya
3. Terapi
Bila gangguan yang dialami tergolong parah, biasanya akan dilakukan terapi perilaku, seperti terapi psikososial, educational therapy, occasional therapy, dan psikoterapi.
Dalam terapi seperti itu anak akan diajarkan perilaku mana yang boleh dan tidak.
Obat-obatan sedapat mungkin dihindari karena memiliki efek samping, seperti mengantuk, nafsu makan berkurang, sulit tidur, tik (semacam kedutan), nyeri perut, sakit kepala, cemas, perasaan tidak nyaman, serta menghambat kreativitas.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Tips Mencegah Penyakit Ginjal Pada Anak
Pemberian obat dalam jangka panjang juga bisa menimbulkan efek negatif pada sistem saraf, yakni menyebabkan ketergantungan obat, bahkan sampai ia dewasa.
"Obat baru digunakan bila dalam kondisi terpaksa," tandas Sani.
4. Sediakan sarana
Untuk mengantisipasi gerakan-gerakan anak dengan gangguan hiperaktivitas yang tidak bisa diam, sebaiknya ruangan untuk anak bermain dirancang sedemikian rupa agar tidak terlalu sempit serta tidak dipenuhi banyak barang dan pajangan.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Kenali Demam Tanda Campak Pada Anak, Komplikasinya Bisa Mematikan!
Hal ini untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan, seperti anak terbentur, tersandung, atau bahkan memecahkan barang-barang berharga.
Bila memang tersedia, halaman luas sangat baik untuk memberikan kebebasan bergerak bagi penderita.
Oke Moms, yuk kita berbuat terbaik untuk masa depannya yang baik.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR