Jadi, tanpa penambahan oksitosin dari luar pun, rahim sudah akan kontraksi dengan sendirinya pada kehamilan cukup bulan.
Kendati ada juga yang tak sensitif, hingga sudah lewat waktu pun, kontraksi yang muncul tetap tak terasa.
Kontraksi rahim bisa juga diakibatkan infeksi vagina atau di jalan lahir, peregangan rahim dengan berbagai penyebabnya.
Semisal kehamilan yang bukan anak pertama (anak kedua, ketiga, dan seterusnya).
Sebab lain adalah air ketuban yang berebih/polihidramnion, yang merupakan kondisi tak normal, hingga harus segera diatasi karena idealnya kontraksi baru muncul di akhir kehamilan.
Baca Juga : Informasi Kehamilan Sehat Bulan 8 : Pemeriksaan Kehamilan di Trimester 3
Atau malah kontraksi hebat akibat lepasnya plasenta.
Sebetulnya, pasien bisa membedakan kontraksi yang disebabkan oleh infeksi dengan kontraksi yang terjadi akibat lepasnya plasenta.
Yang disebabkan infeksi biasanya bersiklus atau disebut intermiten, yakni
sebentar terasa dan sebentar kemudian menghilang alias tidak dirasakan sama sekali.
Intensitasnya pun relatif tidak kuat.
Sedangkan kontraksi yang disebabkan oleh lepasnya plasenta akan dirasakan terus-menerus tanpa sempat istirahat dengan intensitas kuat.
Source | : | nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR