Nakita.id - Sebagian besar penduduk di dunia ini seolah tak bisa lepas dari media sosial.
Entah Facebook, Twitter hingga Instagram.
Media sosial ini bukan hanya untuk bersosialisasi melalui dunia maya, melainkan juga berguna untuk 'membunuh waktu' penggunanya.
Di sisi lain, beberapa orang mengaku dirinya seakan tidak bisa lepas dari media sosial setiap harinya.
Seperti yang pernah dialami oleh publik figur kenamaan, Kendall Jenner, mengaku bahwa dirinya menjadi kecanduan media sosial, terutama Instagram.
"Aku bangun tidur dan aku akan membuka Instagram dahulu. Ketika malam hendak tidur, instagram adalah hal terakhir yang aku lihat," tutur Kendall saat menjadi bintang tamu di The Ellen Show, 2016 lalu.
"Aku merasa agak terlalu bergantung pada instagram, jadi aku agak ingin beristirahat sebentar. Ini adalah detoks. Aku akan kembali," sambungnya ketika Kendall memutuskan untuk menon-aktifkan akun Instagramnya selama beberapa waktu.
Seseorang telah menjadi kecanduan ketika mereka selalu saja memeriksa notifikasi pada akun Instagramnya.
Misalnya seperti langsung mengecek instagram saat baru bangun tidur, merasa panik ketika meninggalkan ponsel di rumah ketika pergi hanya untuk beberapa menit hingga merasa sedih ketika unggahan di Instagram tidak mendapakan cukup banyak 'suka' atau pengikut.
Dari perspektif kesehatan, kecanduan media sosial, seperti Instagram, berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan pengguna, terutama anak muda kaum milenial.
Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh Dr. Daria Kuss dan Mark D. Griffiths Ph.D, pada 2011 silam, menunjukkan bahwa penggunaan media sosial untuk minoritas individu dikaitkan dengan sejumlah masalah psikologis, termasuk kecemasan, depresi, kesepian, Attention Deficit Hyperactivity Disorder, dan kecanduan.
Baca Juga : Media Sosial Memengaruhi Mental Anak?
Karena media sosial seperti instagram lebih banyak diakses di smartphone, penggunaanya sangat erat dan ini membuat pengguna sering kali tergoda untuk melakukan pengecekan secara berlebihan.
Hal ini secara umum disebut dengan 'rasa takut kehilangan' atau 'fear of missing out (fomo)'.
View this post on Instagram
Melansir laman Psychology Today, kecanduan media sosial dimulai dari kebiasaan.
Kebiasaan ini akan menjadi berbahaya ketika pengguna melakukan hal tersebut bersamaan dengan saat sedang melakukan kegiatan lain, seperti mengemudi atau berjalan di jalan raya.
Dampak lain dari kecanduan media sosial adalah berkurangnya kontak sosial dengan orang yang dicintai atau teman-temannya.
Sebenarnya baik Facebook maupun Instagram sduah mengeluarkan sebuah fitur baru untuk mencegah seseorang berlama-lama menghabiskan waktu mereka di platform tersebut.
Fitur ini semacam 'alarm' untuk mengingatkan pengguna sudah berapa lama mereka menggunakan Instagram.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menetapkan batas waktu pada ketika menggunakan Instagram, setelah itu aplikasi akan mengirim pemberitahuan.
Source | : | Forbes,psychology today,wmagazine.com |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR