Ketika kontraksi datang, ia berjalan keluar dari kamarnya sambil terengah-engah dan mengatakan kepada perawat bahwa dia membutuhkan CT scan dan IV heparin (pengencer darah) segera.
Tetapi para profesional medis tidak mudah diyakinkan. Perawat berpikir obat nyeri mungkin membuat Williams tak nyaman, sementara dokter hanya melakukan USG di kakinya.
Baca Juga : Moms Gemuk Ingin Lakukan Yoga? Ini Panduan Memilih Gerakan Yang Aman
Tidak ada yang ditemukan, jadi mereka mengirimnya untuk CT scan. Williams ternyata benar. Ada beberapa gumpalan darah kecil di paru-parunya dan tetesan heparin dimulai dalam beberapa menit sebelum terlambat, katanya kepada Vogue.
Tetapi komplikasi tidak berakhir di sana. Setelah menderita batuk parah dari gumpalan di paru-parunya, jahitan pada sayatan C-sectionnya terlepas.
Ternyata pengenceran darah yang dilakukan untuk menyelamatkan hidupnya malah menyebabkan pendarahan di tempat insisi dan hematoma besar telah mengisi perutnya.
Sehingga operasi lain diperlukan, dan filter dimasukkan ke pembuluh darah besar sehingga tidak ada lagi gumpalan yang akan menuju ke paru-paru.
Setelah itu, dia tidak bisa bangun dari tempat tidur selama enam minggu, dia mengatakan kepada Vogue.
Baca Juga : Berita Kesehatan : Hipoglikemia Sebabkan Gangguan Pada Irama Jantung
"Pertama bekas luka operasi sesar terbuka karena batuk terus-menerus akibat gumpalan darah beku di pembuluh arteri di paru-paru. Saya kembali dioperasi dan dokter menemukan haematoma besar, gumpalan darah beku, di perut saya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR