Nakita.id - Di Sulawesi, pernikahan dengan modal uang panaik tinggi dan terbilang fantastis bukanlah suatu hal yang baru lagi.
Bagi masyarakat sekitar Sulawesi, uang panaik seolah jadi salah satu tradisi saat mempelai akan melangsungkan pernikahan.
Kadang, besarnya uang panaik jadi ketakutan bagi pasangan dan keluarganya, meski tak jarang mereka menyanggupinya karena sudah ajdi aturan adat.
Baca Juga : Dilamar Kakek 70 Tahun, Bosnya Sendiri dengan Panaik 1 Miliar, Gadis Ini Ungkap Kisah Cinta Mereka
Seperti yang belakangan ini viral di media sosial, khususnya media sosial Facebook.
19 Desember 2018 silam, pemilik akun Facebook: Daeng Sila Rika membagikan kisah pernikahan sepasang pengantin yang panaiknya sempat bikin heboh.
Dalam pernikahan dan unggahan Daeng Sila Rika, disebutkan bahwa uang panaiknya sebesar Rp130 juta.
Baca Juga : Seorang Gadis Dilamar Kakek 70 Tahun, Panaiknya Hampir Satu Miliar
Tak hanya itu, pengantin laki-laki juga memberikan panaik lain berupa emas 100 gram, dan juga beras sebesar 1 ton.
Tentu emas 100 gram tersebut tak kalah jadi sorotan, mengingat tak banyak pengantin yang mendapat atau memberikan emas dengan jumlah fantastis.
"uang panai 130 jutah + emas 100 gram + beras 1 ton dan masih banyak cukcok" lainya
alamat je'ne ponto balang pasuii
(Uang panaik Rp130 juta + emas 100 gram + beras 1 ton, dan masih banyak barang lainnya.
Alamatnya di Jeneponto, Balang Pasui),"
Baca Juga : Uang Mahar Evi Masamba Jadi Sorotan, Besaran Uang Panaik di Adat Bugis Ditentukan Kelas Sosial Perempuan!
Melansir dari Tribun Jeneponto, ternyata pernikahan tersebut memang jadi sorotan warganet.
Beberapa ada yang menganggap bahwa uang panaik tersebut adalah hal biasa, meski banyak pula yang menganggap jumlah yang diberikan tergolong fantastis.
Ternyata setelah ditelusuri oleh Tribun Jeneponto, pernikahan tersebut berlangsung di kediaman mempelai perempuan.
Baca Juga : Minta Mahar Terlalu Besar Saat Dilamar, Perempuan ini Hanya Jadi Tamu Undangan Pernikahan Kekasihnya
Mempelai perempuan bernama Firda Fitria, yang merupakan warga Lingkungan Balang Pasui, Kelurahan Tolo Utara, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Sedangkan mempelai laki-laki bernama Muhammad Ikbal.
Dari penelusuran Tribun Jeneponto, ayah Fitria, Haji Saparuddin mengungkapkan bahwa uang panaik yang diberikan kepada anaknya tersebut bukan sebagai ajang pamer, melainkan untuk tabungan masa depan Fitria dan Ikbal dalam membangun rumah tangga.
"Jadi uang panaik ini, kita gunakan sebagai tabungan Fitria dan Ikbal. Bukan untuk foya-foya dalam resepsi pernikahan," ujar Saparuddin.
Baca Juga : Pernikahan Kakek dengan Mahasiswi Bermahar Rp 1,4 M Kandas, Istri Selingkuh dengan Laki-laki Lain
"Walaupun ada kita gunakan dalam resepsi tidak seberapaji (tetapi tidak seberapa) karena kita pikir nanti anak kita mau berumah tangga," tambahnya.
Pernikahan Fitria dan Ikbal telah berlangsung pada Rabu (19/12/2018) lalu.
Tak heran bila panaik emasnya tergolong fantastis. Ternyata, ayah Fitria dan ayah Ikbal merupakan penjual emas di salah satu pasar di Palu, Sulawesi Tengah.
Baca Juga : Ingat Kakek Tajir 66 Tahun Lamar Gadis dengan Mahar 1 Miliar? Seperti Ini Momen Megah Pernikahannya
Kedua orangtua juga memiliki kedekatan hubungan kerabat, sehingga keduanya makin dimudahkan dalam menikah.
Besarnya panaik juga disesuaikan dengan kesanggupan dari pihak keluarga Ikbal.
Bahkan, jarak rumah Fitria dan Ikbal tak terlalu jauh, yakni sekitar 300 meter.
Source | : | Tribun Jeneponto |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR