Nakita.id - Perdarahan di vagina selama kehamilan seringkali ditemui pada trimester pertama kehamilan.
Moms tak perlu khawatir karena hal ini bukan suatu tanda masalah.
Namun Moms perlu khawatir bila perdarahan terjadi pada trimester kedua dan ketiga.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Jika Terjadi Perdarahan Vagina, Bisa Jadi Karena 5 Hal Serius Ini
Sebab hal itu bisa menjadi suatu tanda komplikasi yang berbahaya.
Oleh karena itu, kenali normal tidaknya perdarahan saat hamil di tiap trimester berikut ini.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Jangan Minum Air Ketumbar Jika Alami 5 Kondisi Tubuh Ini, Bisa Berbahaya!
Paruh Pertama Kehamilan
A. Keguguran
Pendarahan bisa menjadi tanda keguguran tetapi belum tentu keguguran sudah terjadi.
Studi menunjukkan 20-30% wanita mengalami perdarahan pada awal kehamilan.
Sebanyak 15-20% dari semua kehamilan menghasilkan keguguran dan sebagian besar terjadi selama 12 minggu pertama.
Baca Juga : Syukuran Pernikahan Diterjang Tsunami Banten, Di Pos Pengungsian Pernikahan Dilanjutkan
Kebanyakan keguguran tidak dapat dicegah.
Seringkali keguguran terjadi sebagai cara tubuh untuk menghadapi kehamilan yang tidak sehat yang tidak berkembang.
Tanda-tanda keguguran biasanya meliputi perdarahan vagina dan nyeri kram di perut yang terasa lebih kuat dari kram menstruasi.
Segera lakukan pemeriksaan pada dokter bisa mengalami tanda-tanda tersebut.
B. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang ditanam di suatu tempat di luar rahim.
Kehamilan ektopik terjadi pada 1 dari 60 kehamilan.
Wanita yang berisiko lebih tinggi mengalami kehamilan ektopik bila infeksi, pernah memiliki pengalaman kehamilan ektopik, dan pengalaman operasi panggul sebelumnya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Waspadai, Gejala Hati Berlemak Yang Sering Kali Tidak Disadari!
Tanda-tanda kehamilan ektopik antara lain:
- Nyeri kram di perut yang terasa lebih kuat dari kram menstruasi
- Nyeri tajam di daerah perut
- Tingkat hCG yang rendah
- Perdarahan vagina
C. Kehamilan Molar
Kehamilan molar adalah penyebab langka perdarahan dini.
Seringkali disebut sebagai "tahi lalat", kehamilan mola melibatkan pertumbuhan jaringan abnormal, bukan embrio.
Kehamilan molar seringkali disebut sebagai penyakit trofoblas gestasional (GTD).
Tanda-tanda kehamilan molar antara lain:
- Perdarahan vagina
- Kadar hCG yang sangat tinggi
- Tidak ada denyut jantung janin
Baca Juga : BPOM: Ini Daftar Produk Kosmetik Berbahaya, Ada Merek Terkenal Juga!
Selain beberapa komplikasi tersebut, perdarahan pada paruh pertama kehamilan seringkali terjadi karena faktor-faktor berikut:
- Pendarahan implantasi dapat terjadi antara 6-12 hari setelah kemungkinan pembuahan.
Setiap wanita akan mengalami pendarahan implantasi secara berbeda.
Beberapa orang akan mengalaminya selama beberapa jam, sementara yang lainnya mungkin akan mengalaminya selama beberapa hari.
- Beberapa jenis infeksi di rongga panggul atau saluran kemih dapat menyebabkan perdarahan saat kehamilan.
- Setelah melakukan hubungan intim, beberapa wanita mungkin mengalami pendarahan, karena leher rahim sangat lembut dan sensitif.
Paruh Kedua Kehamilan
Abruptio Plasenta
Pendarahan vagina dapat disebabkan oleh terlepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum atau selama persalinan.
Hanya 1% wanita hamil yang memiliki masalah ini dan biasanya terjadi selama 12 minggu terakhir kehamilan.
Tanda-tanda abruptio plasenta antara lain perdarahan vagina dan sakit perut.
Wanita yang berisiko lebih tinggi untuk kondisi ini:
- Sudah punya anak
- Berusia 35 tahun atau lebih
- Pernah mengalami abruptio plasenta sebelumnya
- Memiliki anemia sel sabit
- Tekanan darah tinggi
- Trauma atau cedera pada perut
Baca Juga : Tanggapan Dokter Reisa Terkait Maraknya Minyak Esensial Dikalangan Ibu Muda
Plasenta Previa
Placenta previa terjadi ketika plasenta terletak rendah di rahim sebagian atau seluruhnya menutupi serviks.
Plasenta previa terjadi pada 1 dari 200 kehamilan.
Kondisi ini cukup serius dan membutuhkan perawatan segera.
Namun sayangnya pendarahan biasanya terjadi tanpa rasa sakit sehinga tanda sulit diketahui.
Wanita yang berisiko lebih tinggi untuk kondisi ini:
- Sudah punya anak
- Kelahiran sesar sebelumnya
- Operasi lain pada rahim
- Membawa anak kembar atau kembar tiga
Baca Juga : Cuci Muka Dengan Air Soda Jadi Tren Kecantikan Terbaru di Korea dan Jepang, Manfaatnya Luar Biasa!
Persalinan preterm
Persalinan preterm adalah istilah yang digunakan untuk persalinan yang terjadi terlalu awal dalam ukuran waktu atau usia hamil.
Tanda-tanda persalinan preterm meliputi gejala-gejala berikut ini yang terjadi sebelum minggu ke 37 kehamilan:
- Keputihan (berair, lendir, atau berdarah)
- Tekanan perut atau perut bagian bawah
- Sakit punggung
- Kram perut dengan atau tanpa diare
- Kontraksi teratur atau pengencangan uterus
Segera lakukan pemeriksaan pada dokter bisa mengalami tanda-tanda tersebut.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Sedang Program Hamil, Baim Wong Singkirkan Kucing Kesayangan Demi Paula
Source | : | american pregnancy |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR