Meskipun ini sering berkaitan dengan orangtua mereka, itu bisa melibatkan figur "penjaga" yang signifikan dalam hidup mereka seperti kakek, nenek atau pengasuh.
Di antara berbagai gejala, pasien biasanya melaporkan kekhawatiran berkepanjangan dan tidak beralasan tentang kehilangan orang yang mereka cintai saat berpisah.
Misalnya, ia mungkin terus-menerus khawatir tentang orangtua mereka meninggal dalam kecelakaan atau diculik meskipun tidak ada alasan nyata untuk mencurigai skenario ini terjadi.
Baca Juga : Tidak Menstruasi Tapi Perut Terasa Kram, Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya, Salah Satunya Tanda Hamil?
Tekanannya mungkin begitu kuat sehingga bisa berefek menjadi mimpi buruk dan gejala fisik termasuk sakit kepala, mual, sakit perut, dan insomnia.
Sementara SAD diyakini mempengaruhi anak-anak dalam banyak kasus, remaja dan orang dewasa juga rentan terhadap gejala-gejala ini.
Sementara SAD masa kanak-kanak tentu saja merupakan faktor risiko, pengalaman stres (bencana alam atau kematian seseorang yang tidak terduga) dapat menjadi pemicu yang tidak terkait dengan genetika.
"Transisi kehidupan yang signifikan seperti pindah ke perguruan tinggi atau memiliki anak dapat memicu kecemasan pemisahan orang dewasa, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan kecemasan yang mendasarinya," kata Allison Forti, Ph.D., dari Wake Forest University, North Carolina.
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR