Nakita.id - Pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur semakin marak terjadi.
Bahkan pelakunya seringkali merupakan anggota keluarga korban sendiri.
Seperti kisah pilu yang dialami gadis 11 tahun di Hong Kong ini.
Baca Juga : Pejabat BPJS Ketenagakerjaan Diduga Perkosa Karyawannya, Korban Justru Dipecat dari Pekerjaannya
Bocah ini menulis surat kepada sang guru di kala usianya masih 10 tahun, tepatnya pada November 2017 lalu.
Bocah yang disebut X untuk melindungi identitasnya ini menulis surat anonim kepada gurunya untuk mengungkapkan bahwa ayahnya telah memperkosanya berulang kali.
Karena sudah menerima pendidikan seks di sekolah, ia khawatir dirinya akan hamil anak ayahnya.
"Saya terpaksa berhubungan seks dengan ayah saya. Bagaimana saya harus menghadapinya? Akankah saya hamil?" begitulah surat yang ia tulis pada guru pelajarannya.
Surat tersebut anonim alias tanpa nama pengirim dan dimasukkan ke kotak pertanyaan murid yang ada di dalam ruang kelasnya sebagai bagian dari skema pendidikan seks.
Baca Juga : Tak Suka Punya Utang, Ibu Ini Beli Motor dengan Sekarung Uang Rp2.000, Ini 5 Dampak Buruk Berutang!
Membaca catatan tersebut, pihak sekolah langsung mencari tahu siapa anak yang menulisnya dengan mengidentifikasi tulisannya.
Setelah gadis tersebut berhasil dikonfirmasi, sang ayah akhirnya ditangkap.
Menurut pengadilan tinggi di Hong Kong, X telah dianiaya setidaknya tujuh kali.
Semua peristiwa tersebut diduga melibatkan pemerkosaan, kecuali yang pertama.
Sayangnya, tak semua insiden tersebut dapat dilaporkan ke pengadilan.
Baca Juga : Kenal Bule di Facebook, Wanita Ini Kena Tipu Hingga Rp800 Juta, Begini Modusnya Penipuannya!
Sang ayah yang berinisial HKH (44) menghadapi dua tuduhan pemerkosaan dan satu perlakuan tidak senonoh di tempat tinggal mereka, flat perumahan umum Tuen Mun, antara 2015 hingga 2017.
Namun HKH menyangkal tuduhan tersebut.
Sebuah video wawancara polisi dengan X diputar di pengadilan pada hari Kamis (27/12/2018).
X mengatakan dia awalnya tidak berani memberi tahu siapa pun tentang serangan itu karena sang ayah mengancam akan membawanya pergi.
Tapi dia akhirnya memberanikan diri menulis surat kepada gurunya secara anonim dua hari setelah dugaan pemerkosaan terakhir, yang menurutnya terjadi pada 19 November 2017.
Baca Juga : Mantan Pacar Syahnaz Sadiqah, Juan Christian Dikarunia Anak Pertama, Warganet Justru Terkejut
Dalam wawancara yang direkam, X yang sekarang berusia 11 tahun, mengatakan bahwa sebelum pemerkosaan terakhir dia disuruh pergi ke ranjang ayahnya tepat sebelum waktu tidur biasanya.
Dia mengatakan ayahnya kemudian memperkosanya ketika X mencoba menendangnya.
"Ini sangat menyakitkan. Jangan lakukan itu," kenangnya dilansir dari South China Morning Post.
Dia mengatakan bahwa dari sekitar tujuh pemerkosaan, empat atau lima terjadi antara September hingga Oktober 2017.
Semuanya berlangsung kurang dari enam menit, yang pertama terjadi pada tahun 2015 ketika dia baru berusia delapan tahun.
Waktu itu, meskipun tidak ada hubungan seksual, ayahnya menggosok organ intimnya dengan miliknya.
X hanya tinggal dengan sang ayah lantaran kedua orangtuanya telah bercerai pada 2016 lalu.
X juga memberikan kesaksian pada hari Kamis lalu melalui tautan video.
Dia membantah telah mengarang tuduhan ketika diperiksa silang oleh pengacara ayahnya.
Dia juga membantah telah dilatih oleh ibunya untuk menjebak sang ayah.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | scmp.com |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Kunthi Kristyani |
KOMENTAR