Dengan begitu, orangtua dan selanjutnya dokter dapat mengantisipasi langkah yang sebaiknya dilakukan jika ada kondisi yang tidak diinginkan.
Selain itu, skrining sangat membantu menghindari bayi dari kecacatan yang sulit diperbaiki di waktu mendatang dan gangguan fungsi tubuh di masa tumbuh kembangnya.
Misalnya kelainan pada panggul karena urat bayi masih amat lembut dan sensitif, sehingga kondisi ini baru disadari saat anak nantinya belajar berdiri dan berjalan.
"Juga menghindari kelainan tulang lain seperti kaki yang pengkor, juga sindrom langka yang mengakibatkan kelainan pada jantung dan langit-langit mulut," sambung Faisal.
Di samping itu, kelainan yang bisa dicermati oleh orangtua antara lain kondisi leher miring ke satu sisi dan tidak bisa diluruskan, sendi kaku seperti boneka kayu, juga jari yang jumlahnya berlebihan dan berdempet.
"Lakukanlah skrining minimal sekali setelah bayi lahir, lalu penting juga untuk orangtua memerhatikan pertumbuhan alat gerak dan cara berjalan bayi pada 3 tahun pertama kehidupan bayi karena itulah masa yang paling krusial," pungkas Faisal.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Kidspot.co.nz |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR