Setelah peristiwa keracunan makanan yang membuatnya harus dirawat inap, ia telah kehilangan berat badan sebanyak 50 kilogram dalam 100 hari.
Setelah sembuh, ia kembali memperbaiki kondisi kesehatannya dan mengumpulkan keberanian untuk mencari operasi penurunan berat badan tiga tahun yang lalu.
Zach menuturkan, "Saya mengalami masalah berjalan, bernapas dan bepergian setiap hari, saya telah kehilangan semua hasrat seksual saya dan hanya menderita dalam hidup.”
Baca juga : Bahaya Obesitas Terhadap Pinggul Anak
"Saya juga memiliki masalah saat tidur dan harus menggunakan banyak obat untuk masalah kesehatan bersamaan dengan banyak kunjungan ke dokter,” tambahnya.
Dengan perlahan, Zach mulai kembali membangun massa otot di tubuh bagian atas, area inti, punggung dan kaki.
Ia juga menderita beberapa luka akibat penggunaan kursi roda dan kruk, ditambah tidak menjadi aktif secara fisik, yang telah menyebabkan atrofi otot yang serius.
"Hal yang paling aneh adalah betapa bangganya saya, saya tidak pernah menyangka diri saya sendiri menjadi sangat obesitas hingga sehat, kebanyakan orang terkejut dengan penampilan saya dan tidak tahu bahwa saya dulu gemuk,” ungkap Zach.
Namun, terlepas dari semua kerja keras dan kemajuannya, Zach merasa sangat terbebani oleh kelebihan kulitnya.
Ia kemudian menjalankan proses operasi bedah berjenis 'ekstrem' yang dikenal sebagai feur de lis, yang diperuntukkan bagi orang-orang yang telah kehilangan berat badan yang ekstrem.
Ini adalah operasi rumit yang memerlukan dua sayatan vertikal dan horizontal, untuk menyingkirkan kelebihan kulit dan lemak.
Zach juga telah menjalani operasi untuk perbaikan otot, mengangkat pantat, pengurangan payudara dengan rekonstruksi puting susu, revisi pusar perut dan banyak lagi.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR