"Saya tidak bisa berkata apa-apa, sangat membuat saya bahagia dan gugup karena belum pernah usia kehamilan saya lewat dari enam minggu" ujar Shannon.
"Pada bulan Juli saya melakukan scan pertama dan saya tidak berdaya melihat bayi yang ada di kandungan saya, sangat membuat saya terharu dan senang."
"Setiap siang dan malam saya selalu berbicara kepada calon bayi, begitu bahagianya menjadi seorang Ibu."
Baca juga : Waspada, Masalah Batu Empedu yang Terjadi Saat Kehamilan
Namun, harapan Shannon harus berakhir, Shannon mengalami perdarahan hebat dan dirawat di Newcastle's Royal Victoria Infirmary, dimana dirinya secara tragis kehilangan bayinya untuk yang kelima kali.
Putus asa, adalah hal yang dirasakan oleh wanita muda yang satu ini, tidak tahu apa yang menyebabkan dirinya selalu mengalami keguguran, sampai pada akhirnya Shannon melakukan sebuah pemeriksaan di rumah sakit, dan mendapatkan dirinya menderita "sindrom darah kental."
Sindrom antifosfolipid (APS) adalah kondisi yang terjadi selama kehamilan, menyebabkan penggumpalan darah di tali pusar dan menyebabkan risiko keguguran.
APS sendiri tidak menunjukan gejala yang spesifik.
Pada Ibu hamil, gejalanya mirip dengan yang biasa dialami Ibu hamil, seperti cepat lelah, mengantuk, sering pusing, dan sulit konsentrasi.
Gejala-gejala tersebut akan terus berulang sepanjang kehamilan.
Ibu dengan sindrom APS ini selain harus rutin melakuan pemeriksaan pada ahli kebidanan atau kandungan, Ibu juga perlu memeriksakan diri secara teratur ke dokter ahli penyakit dalam untuk memantau kondisi darah.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR