Tetapi sering kali merupakan akibat dari trauma emosional atau fisik yang hebat, yang diduga memicu respons kuat yang memengaruhi jaringan jantung.
"Kami menemukan bahwa sindrom patah hati memicu badai dalam sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan peradangan akut pada otot jantung.
Otot jantung kemudian menumpahkan sinyal peradangan yang beredar di seluruh tubuh," kata ketua peneliti Dana Dawson, Profesor di University of Aberdeen di Skotlandia.
Saat ini tidak ada pengobatan untuk sindrom patah hati.
Studi baru dalam jurnal Circulation, menunjukkan bahwa obat yang menargetkan peradangan dapat menawarkan harapan untuk memperbaiki patah hati.
Dalam studi tersebut, 55 pasien dengan sindrom patah hati atau kardiomiopati Takotsubo akut direkrut dari lima pusat jantung Skotlandia.
Dengan menggunakan teknik MRI yang canggih, para peneliti menemukan bahwa respon imun inflamasi di hati mereka yang mengalami sindrom patah hati lebih tinggi dibandingkan dengan sukarelawan sehat.
Baca Juga : Minum Rendaman Air dan Biji Ketumbar, Rasakan 6 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Ini!
Studi ini juga menunjukkan bahwa tanda-tanda peradangan masih ditemukan lima bulan kemudian, meskipun pada tingkat yang jauh lebih rendah.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | thehealthsite.com |
Penulis | : | Rizqa Widiasti |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR