Nakita.id - Kebutuhan untuk memenuhi gaya hidup mewah bisa memicu orang menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang.
Lebih jauh dari itu, ternyata pola asuh sejak kecil ini berisiko membuat seseorang terjebak dalam bisnis prostitusi online, sehingga mereka terjebak dalam gaya hidup mewah.
Seperti kasus prostitusi online yang sedang ramai diperbincangkan publik saat ini.
Artis yang notabene merupakan publik figur dan multitalenta ternyata bisa terjerumus dalam bisnis gelap ini jika tidak bisa mengendalikan keinginannya akan gaya hidup yang mewah.
Faktor psikologis pelaku prostitusi juga turut berperan dalam pengambilan keputusan apakah ia akan berkecimpung dalam dunia prostitusi atau tidak.
Pola pikir yang ingin mendapatkan uang banyak dalam sekejap jadi faktor utama kebanyakan wanita memilih bisnis prostitusi sebagai pekerjaannya.
Banyak hal yang memengaruhi pola pikir seseorang, salah satunya adalah pola pengasuhan yang selalu menuruti permintaan anak.
Baca Juga : Si Kecil Temperamen? Jangan Paksa Untuk Diam, Begini Cara Menanganinya
Sebagai Moms tentu ingin segala kebutuhan Si Kecil bisa terpenuhi.
Tapi, terkadang kita sebagai orangtua tidak menyadari pola pengasuhan yang kita lakukan sebenarnya keliru dan berdampak negatif bagi anak.
Jangan selalu turuti permintaan anak
Sexolog Klinis, Zoya Amirin, M.Psi, FIAS menyarankan Moms untuk tidak selalu menuruti permintaan anak.
Baca Juga : Waspadai Kecanduan Gula! Lakukan Hal Ini Bila Si Kecil Sudah Terlanjur Menyukainya
Kita sebagai Moms termasuk juga anak-anak tentu punya gambaran ideal tentang hidup atau pergaulan yang diinginkan.
Ingin handphone keluaran terbaru misalnya, atau uang jajan yang lebih agar bisa pergi hang out ke tempat yang mahal.
Jika kita menyayangi anak, bukan berarti apa yang anak inginkan harus dituruti saat itu juga.
Baca Juga : Menurunkan Berat Badan dengan Cepat, Lakukan 7 Hal Ini di Pagi HariBaca Juga : Menurunkan Berat Badan dengan Cepat, Lakukan 7 Hal Ini di Pagi Hari
Jika melarang, berikan alasan.
Jangan sampai Moms melarang anak mendapatkan sesuatu yang ia inginkan namun tidak menjelaskan alasan di balik larangan tersebut.
Misal, Moms melarang anak untuk membeli handphone keluaran terbaru.
Daripada Moms mengatakan “Pokoknya jangan beli handphone baru!”, Moms bisa ajak anak untuk bicara baik-baik dan tanyakan apa sebenarnya yang ia inginkan dari handphone baru tersebut.
Baca Juga : Benarkah Ibu Perngidap Epilepsi Sebabkan Anak ADHD? Simak Faktanya!
Jelaskan pada anak kalau pada dasarnya handphone adalah alat komunikasi yang selama masih bisa digunakan dengan baik, sebetulnya sudah cukup untuk menunjang kebutuhan sehari-hari dalam berkomunikasi.
Berikan pengetahuan pada anak jika memang handphonenya masih bagus, ia tak perlu untuk membeli handphone keluaran terbaru yang fungsinya tidak jauh berbeda dengan handphonenya saat ini.
“Kecuali jika handphone-nya benar-benar rusak dan sudah tidak bisa digunakan, hal itu masih masuk akal.” Tambah Zoya.
Baca Juga : Maia Estianty Umrah Bersama Al dan Dul, Ahmad Dhani Sempat Diajak?
View this post on Instagram
Ajak anak untuk belajar merasa cukup.
Menurut Zoya kunci agar anak tak mudah tergiur dengan bisnis prostitusi yang menjanjikan uang cepat dalam waktu singkat adalah merasa cukup dengan hal yang kita miliki saat ini.
“Apakah hidup ini semua hanya tentang uang? Belum tentu. Hidup adalah tentang kebahagiaan,” tutur psikolog yang mendalami ilmu seksologi ini.
Ajari Si Kecil untuk selalu bisa mensyukuri hal-hal kecil yang terjadi hari ini, seperti kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga, makan makanan yang layak, atau bisa tertawa bersama teman-teman.
Baca Juga : Kerap Lempar Senyum Saat Minta Maaf ke Publik, Begini Arti Bahasa Tubuh Vanessa Angel Menurut Pakar Ekspresi
Dengan begitu anak tidak lagi akan memfokuskan hidupnya untuk mengejar harta demi bisa mendapatkan gaya hidup yang ia inginkan.
“Karena ketika kita bahagia, hidup seperti apapun kita tetap dapat menikmati,” tutup Zoya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Tribun Bangka |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR