Nakita.id - Sabtu (5/1) lalu, artis FTV Vanessa Angel ditangkap kepolisian Polda Jatim karena keterkaitannya dalam bisnis prostitusi online.
Setelah proses pemeriksaan selesai, didampingi kuasa hukumnya dan juga Jane Shalimar, Vanessa keluar kantor Polda Jatim dan mengeluarkan pernyataan pertama terkait penangkapannya.
"Saya minta maaf atas kegaduhan yang telah terjadi atas segala opini dan asumsi yang telah terbentuk di masyarakat maupun media sosial.
Baca Juga : Terciduk di Kota yang Sama dengan Vanessa Angel, Ini Biodata Avriellya Shaqila yang Banyak Diburu Warganet
Saya menyadari bahwa kesalahan dan kekhilafan yang dilakukan telah merugikan banyak orang," ucap Vanessa sembari sesekali melempar senyum pada wartawan yang menunggunya.
Atas permintaan maaf Vanessa tersebut, banyak yang menuding bahwa Vanessa sama sekali tak merasakan penyesalan.
Bahkan, banyak pihak menganggap Vanessa tak mengalami kesedihan pasca-pemeriksaan kasus prostitusi online yang menjeratnya.
Baca Juga : Pola Asuh Sejak Kecil ini Berisiko Membuat Seseorang Terjebak dalam Bisnis Prostitusi Online
Meminta maaf tidak datang dengan mudah atau alami bagi kebanyakan orang, Moms.
Terlebih jika permintaan maaf itu dilakukan di depan publik dan ditujukan untuk banyak orang.
Dalam kasus ini, permintaan maaf yang tulus tidak hanya diperlukan, tetapi mungkin juga satu-satunya hal yang dapat memperbaiki citra yang rusak.
Baca Juga : Akui Sedang Dekat dengan Cewek Bali, Ini Sosok Daun Muda 22 Tahun yang Disebut Kekasih Baru Sule
Jika Moms termasuk orang yang kurang bisa menunjukkan ketulusan saat meminta maaf, berikut cara-cara yang dapat Moms lakukan.
1. Akui bahwa apa yang Moms lakukan salah
Langkah pertama untuk membuat permintaan maaf, menurut Dr. Elizabeth M. Minei, adalah menjelaskan kesalahannya.
Orang yang melakukan kesalahan harus mengakui dan menunjukkan pemahaman mereka tentang mengapa mereka menyakiti orang lain dan perlu meminta maaf.
2. Siapkan mindset yang tulus.
Menurut terapis di Kota New York, Kimberly Hershenson, permintaan maaf yang tulus dan rendah hati, bukan upaya untuk membenarkan kesalahan.
Itu menunjukkan bahwa Moms mengenali tindakan buruk yang Moms lakukan, menerima konsekuensinya, dan bersedia berubah.
Baca Juga : Maia Estianty Umrah Bersama Al dan Dul, Ahmad Dhani Sempat Diajak?
3. Jangan menganggap permintaan maaf sebagai menang atau kalah.
Dalam praktiknya, terapis Carolyn Cole telah melihat terlalu banyak orang mengatakan maaf karena mereka hanya ingin menang atau benar dalam perkelahian.
Tetapi mengucapkan kata-kata maaf ketika Moms telah melakukan kesalahan yang melewati batas tidak sama dengan mengatakan kalau Moms sepenuhnya benar dalam situasi ini.
Sebaliknya, kata Cole, permintaan maaf hanya berarti bahwa Moms lebih menghargai diri daripada mementingkan ego.
Baca Juga : Polusi dan Debu Membuat Rambut Mudah Rontok, Ini Tips Merawatnya!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | pschology today,Tribun Jogja |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR