Meski begitu, Brenner menyarankan pentingnya untuk mengambil "langkah mundur", sebelum benar-benar menghubunginya.
"Perasaan cinta yang dahulu mungkin masih ada.
Jadi, kita harus waspada apa arti perasaan itu bagi kita, sebelum kembali menghubungi mantan pasangan," sebut dia.
Brenner menyarankan agar setiap orang menunggu sampai reaksi akut tersebut reda.
Ketika perasaan ingin kembali bersama, kehilangan yang menyakitkan, kerinduan, ketertarikan seksual, dan sebagainya masih kuat, maka rentan menimbulkan masalah, jika keduanya berinteraksi kembali.
Baca Juga : Perhatikan Hal Ini Saat Pakai Komputer Agar Tak Lukai Tulang Belakang
Jadi, meski sangat merindukannya, jangan terburu-buru menghubunginya kembali.
Brenner mengatakan, terburu-buru untuk kembali menghubungi "mantan", dapat menyebabkan lebih banyak masalah.
"Selama masa awal berakhirnya jalinan asmara, kembali menghubunginya akan menyebabkan kesulitan," ucap dia.
Kesulitan semacam itu, kata Brenner, bisa berupa penyesalan dan keinginan untuk kembali bersama, mengatakan hal-hal menyakitkan karena marah dan kecewa, dan semacamnya.
"Satu-satunya peringatan di sini adalah bahwa kadang-kadang sepertinya kita perlu menghubunginya, dan mencari tahu apa yang terjadi agar bisa move on dengan sukses," ucap Brenner.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR