Nakita.id - Duka melanda dunia hiburan Tanah Air.
Desainer dan komedian Robby Tumewu meninggal dunia setelah sebelumnya sempat terserang stroke.
Robby meninggal dunia pada usia 65 tahun.
Melansir Nakita.id, Robby meninggal pada Senin (14/01/2019) dini hari pukul 00.15 WIB.
Baca Juga : Robby Tumewu Meninggal Dunia, Riwayat Penyakitnya Sempat Alami Stroke Hingga Pendarahan Otak 2 Kali!
Kabar duka meninggalnya Robby disampaikan sahabat mendiang, presenter Becky Tumewu.
Pada tahun 2010, Robby sempat pingsan saat mengisi acara dan diketahui terserang stroke.
Akibat serangan stroke tersebut, Robby alami pendarahan otak hingga 2 kali dan mendapat tindakan operasi otak.
Stroke merupakan penyakit yang menyerang otak dengan mengganggu sirkulasi darah.
Penyakit ini dapat mengancam nyawa penderitanya.
Faktor pemicu stroke beraneka ragam.
Gaya hidup juga memengaruhi seberapa besar risiko seseorang dapat terserang stroke.
Namun ternyata kebiasaan mendengkur saat tidur bisa memicu potensi stroke menyerang seseorang lo Moms.
Melansir AASTweb.org, dengkuran di malam hari bisa jadi dianggap wajar.
Jika mendengkur terlalu berisik, barulah hal itu dianggap sebagai gangguan, tetapi lebih karena mengusik ketenangan.
Baca Juga : Bayi Meninggal Akibat Ruam Popok, Lakukan Hal Ini Untuk Menghindarinya
Akan tetapi, dengkuran bukan sekadar gangguan ketenangan di rumah.
Riset membuktikan jika mendengkur dapat menjadi risiko terserang stroke.
Sebab mendengkur bisa jadi diakibatkan apnea tidur, suatu penyakit menyebabkan kualitas tidur terganggu.
Apnea tidur juga menyebabkan kurangnya jumlah oksigen yang mencapai otak.
Ketika apnea tidur menyerang, Moms akan kesulitan bernapas saat tidur.
Situasi tersebut dapat meningkatkan tekanan darah, yang kemudian menjadi faktor pemicu stroke pada seseorang.
Tingginya tekanan darah selama ini dikenal sebagai faktor stroke menyerang seseorang.
Sayangnya, kebanyakan penderita apnea tidur tidak menyadari risiko ini.
Situasi ini membuat orang dengan apnea tidur menganggap dengkuran yang berisik dan terus terjadi adalah hal biasa, kemudian mengabaikannya.
Terkait dengan itu, hampir 40 persen penderita stroke mengalami serangan stroke saat tidur atau dalam satu jam setelah mereka bangun tidur.
Dari data tersebut banyak dokter mulai menduga adanya keterkaitan erat antara kebiasaan mendengkur parah dengan serangan stroke.
Baca Juga : Intip Gaya Berpakaian Putri Kerajaan Inggris, Meghan Markle Paling Sering Melanggar Aturan
Ada pula temuan lain yang menjabarkan jika seseorang tidur lebih dari 8 jam setiap malam memiliki risiko lebih tinggi dapat terserang stroke.
Lalu, orang yang selalu mengantuk pada siang hari juga berisiko menjadi korban serangan stroke.
Maka jika Moms atau pasangan diketahui memiliki kebiasaan mendengkur saat tidur, sebaiknya Moms berhati-hati.
Jika perlu lakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah dengkuran itu disebabkan oleh apnea tidur.
Dengan mengetahui lebih cepat, Moms dapat mencegah kemungkinan terburuk, yakni terserang stroke.
Tak hanya itu, dengan mendapat perawatan tepat, Moms atau pasangan Moms yang terganggu karena dengkuran nantinya bisa tidur lebih nyenyak.
Source | : | Nakita.id,AASTweb.org |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR