Ini merupakan kesempatan yang baik bagi para ayah untuk membangun ikatan supaya selalu dekat dengan anaknya sejak dini.
"Ayah perlu meluangkan waktu dengan bayi perempuannya, memenuhi kebutuhan fisiknya seperti mengganti popok atau menyuapi, dan juga mendukung ibunya," ujar Austin.
Semakin besar, ayah bisa bermain berdua, membacakan cerita dan dongeng, atau aktivitas fisik lainnya.
Di usia remaja, tantangan baru dalam hubungan tersebut akan dirasakan ayah karena anak perempuannya mungkin lebih emosional dan sulit diatur akibat pengaruh hormonal.
"Seorang ayah harus fokus dalam membangun kepercayaan sehingga anak perempuannya merasa nyaman untuk bercerita tentang apa yang ia alami dan rasakan," katanya.
Ini berarti saat anak bercerita, ayah harus bisa menahan diri untuk tidak berkomentar pedas atau justru memarahi anak.
Tunggu penjelasan anak dengan baik dan beri masukan yang membangun sesuai nilai yang dipegang dalam keluarga.
Autsin mengatakan, figur ayah akan memengaruhi tipe laki-laki yang akan anak pilih untuk dipacari bahkan dinikahi.
"Itu sebabnya ayah harus memperlakukan anak perempuannya dengan respek dan cinta. Bukan hanya itu, ayah juga menunjukkan rasa hormatnya pada ibu si anak," ujarnya.
Tak hanya bagi kehidupan secara garis besar, ternyata peran ayah juga mampu membentuk karakter seks anak perempuannya.
Maraknya pergaulan yang makin bebas tentu berpengaruh pada kebiasaan dan juga karakter seorang anak.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR