Benny menjelaskan, BAB berdarah disebabkan oleh adanya pendarahan di usus besar.
Jika terjadi pendarahan hebat, bisa membuat penderitanya kurang darah atau anemia tanpa disadari, pada akhirnya bisa membuat tubuh lemas.
Selain BAB berdarah, kanker usus besar juga bisa ditandai dengan pola BAB yang berubah.
Misalnya, biasanya BAB rutin satu kali sehari, menjadi tidak rutin. Bentuk BAB pun mengalami perubahan.
Gejala lainnya, perut terasa nyeri dan penderitanya kurang napsu makan, sehingga berat badan menjadi turun.
Sayangnya, gejala kanker usus besar sering kali tak muncul pada stadium awal.
Seperti yang dialami oleh Yustianto (64), ia mendapati benjolan di sekitar anusnya sekitar 2014 lalu.
Mengira itu adalah gejala wasir atau hemoroid, ia pun membeli obat bebas di toko obat.
Setiap kali keluhan itu muncul, segera pula ia meminum obat.
Baca Juga : Sebelum Meninggal, Torro Margens Sempat Muntah Darah di Lokasi Shooting & Alami Kritis Selama Dua Jam!
Source | : | Kompas.com,Tabloid Nakita,Tribun Timur |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR