Nakita.id - Ketika Moms tengah mengandung, Moms pasti akan mempertanyakan mengenai seks aman saat hamil.
Muncul banyak pertanyaan mengenai, apakah aman melakukan hubungan seks ketika sedang hamil?.
Seks aman saat hamil penting untuk diketahui ketika Moms hendak berhubungan intim dengan suami.
Lalu bolehkah melakukan seks aman saat hamil? Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan normal dapat terus berhubungan seks sampai air ketuban mereka pecah atau mereka melahirkan.
Namun, ada beberapa keadaan di mana Moms mungkin perlu memodifikasi aktivitas Moms.
Atau bahkan Moms tidak dapat melakukan hubungan seks sama sekali untuk sebagian atau seluruh kehamilan.
Hal ini bisa diketahui dari penjelasan yang bidan atau dokter Moms berikan.
Bidan atau dokter harus memberi tahu apakah Moms memiliki - atau berpotensi - komplikasi yang membuat hubungan seks menjadi tidak lagi mana.
Jika Moms merasa tidak yakin, tanyakan kepada dokter atau bidan.
Apakah seks selama kehamilan membahayakan bayi?
Tidak, seorang bayi tidak terluka ketika seorang wanita hamil dan pasangannya bercinta.
Kantung ketuban dan otot-otot rahim yang kuat melindungi bayi.
Sumbat lendir tebal yang menutup leher rahim membantu menjaga dari infeksi.
Selama hubungan intim, penis tidak melampaui vagina, sehingga tidak akan mencapai bayi.
Baca Juga : Wanita Nekat Bugil di Depan Manajer Bank Karena Pengajuan Pinjamannya Ditolak, Ini Reaksi Sang Manajer!
Bisakah berhubungan seks memicu persalinan?
Tidak, tidak jika Moms memiliki kehamilan normal yang berisiko rendah.
Stimulasi seksual atau orgasme tidak dapat memulai persalinan atau menyebabkan keguguran.
Walaupun orgasme dapat menyebabkan kontraksi uterus ringan (seperti yang dapat menstimulasi puting dan prostaglandin dalam air mani), kontraksi umumnya bersifat sementara dan tidak berbahaya.
Apakah seks oral aman ketika saya hamil?
Sebagian besar, ya, seks oral aman. Menjilati itu baik-baik saja, tetapi meniup ke area genital Moms adalah hal yang sangat tidak baik.
Memaksa atau meniup udara ke dalam vagina dapat menyebabkan emboli udara (gelembung udara yang masuk ke sirkulasi darah).
Ini jarang terjadi, tetapi bisa mengancam jiwa Moms atau bayi.
Juga tidak aman bagi pasangan Moms untuk memberikan seks oral selama kehamilan jika dia memiliki wabah herpes oral yang aktif atau merasa memiliki gejala.
Lalu selama trimester ketiga, jika pasangan Moms pernah menderita herpes oral, ia harus menghindari memberikan seks oral kepada Moms sama sekali, apakah ia memiliki gejala atau tidak.
Baca Juga : Menikah 10 Tahun dan Tak Kunjung Hamil, Perempuan Ini Dibakar Hidup-hidup Oleh Mertuanya
Jika Moms tidak yakin apa status HIV pasangan Moms, gunakan dental dam (selembar lateks yang Moms tempatkan di antara alat kelamin Moms dan mulut pasangan Moms).
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa seseorang mungkin dapat menularkan HIV melalui luka kecil di mulutnya. (*)
Source | : | baby center |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR