Nakita.id - Masih ingatkah Moms dengan kanker yang mengidap Ustaz Arifin Ilham?
Ustaz Arifin Ilham terkena kanker nasofaring dan saat ini sedang melakukan perawatan di Penang, Malaysia.
Tetapi, tahukah Moms ternyata pasien kanker tak bisa sembuh?
Melansir dari Warta Kota, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, K-GEH, MMB, mengatakan, "Di dalam dunia medis memang penyakit kanker tidak bisa dikatakan sembuh. Istilah yang digunakan adalah remisi atau relaps,"
Baca Juga : Sempat Dikabarkan Meninggal Dunia, Begini Kondisi Terkini Ustaz Arifin Ilham Usai Dirawat di Malaysia
Istilah remisi digunakan pada pasien kanker yang sudah melakukan terapi, dan sudah dievaluasi, bahwa pasien tersebut tidak mengandung sel kanker lagi di dalam tubuhnya.
Pada masa remisi tersebut, pasien harus tetap kontrol secara teratur dan tetap menjaga tubuhnya agar selalu sehat.
"Istilah remisi berbeda dengan sembuh total," katanya.
Baca Juga : Ngeri Banget! Ikan Asin Ternyata Jadi Penyebab Kanker Nasofaring Seperti yang Diidap Ustad Arifin Ilham
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menjelaskan, kanker beda dengan penyakit infeksi seperti demam thypoidm, yang bisa kita dikatakan sembuh total.
Secara psikologis, istilah remisi seperti mengingatkan kepada pasien tersebut bahwa dirinya harus kontrol secara teratur dan tetap dengan gaya hidup sehat.
Salah satu cara hidup sehat adalah istirahat cukup, dan tetap menjaga makan, usahakan perbanyak mengonsumsi sayur dan buah agar tetap sehat.
Buah dan sayur mengandung anti oksidan yang dibutuhkan untuk menetralkan racun di dalam tubuh.
Baca Juga : Bebas Stres dengan Rutin Konsumsi 5 Tanaman Herbal Ini, Yuk Coba Moms!
Selain itu, harus menjaga agar tidak stres, baik stres fisik maupun psikis.
Hal ini karena stres bisa memperburuk perjalanan kanker seseorang dan tak lupa melakukan kontrol secara teratur karena pasien yang remisi dari suatu kanker berisiko menderita kanker kembali.
Sementara penderita kanker yang sudah divonis kanker stadium 4 artinya perjalanan kanker sudah berlanjut dan ditemukan kanker ke organ lain.
Organ yang sering terkena penyebaran kanker adalah paru, liver, dan otak.
Selain itu, penderita yang divonis kanker stadium 4 memiliki survival rate yang rendah.
Baca Juga : Lakukan Aktivitas Menyenangkan Ini Selama Hamil, Dijamin Anti Stres
Hal ini berkaitan dengan seberapa lama pasien dapat bertahan hidup dengan penyakit kankernya.
Survival rate merupakan prediksi terhadap bertahan hidup seorang penderita kanker untuk waktu tertentu, biasanya waktu yang diambil lima tahun.
Biasanya terapi yang diberikan pada pasien yang sudah stadium 4 bersifat paliatif supportif.
Terapi ini berfokus pada mengurangi rasa nyeri, memperbaiki nafsu makan seperti menangani gejala mual dan muntah pada pasien.
Pasien tetap bisa melakukan aktivitas sehari-harinya secara mandiri namun prinsip melakukan terapi paliatif adalah mengurangi dampak dari perjalanan kanker yang ada.
Setiap jenis kanker, survival rate-nya berbeda untuk tahap stadiumnya.
Baca Juga : Terkuak Ini Sumber Pemasukan Barbie Kumalasari Hingga Bisa Bayar Perawatan Rp4 Miliar
Misalnya pada kanker nasofaring yang dialami oleh Ustaz Arifin Ilham, survival rate stadium 1, mencapai 72 persen.
Stadium 2 turun menjadi 64 persen, stadium 3 turun sedikit menjadi 62 persen, dan stadium 4 menjadi 38 persen.
"Untuk pasien kanker nasofaring stadium 4 survival rate bisa mencapai 38 persen. Lebih baik tiga kali dari pasien kanker usus besar stadium 4," jelas Prof Ari.
Jadi, pasien kanker tidak bisa dikatakan sembuh total namun istilah medis yang digunakan adalah remisi atau relaps.
Selama melakukan remisi, pasien kanker termasuk Ustaz Arifin Ilham harus menjalani pola hidup sehat dan mengurangi stres.
Source | : | nakita.id,Warta Kota |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR