Nakita.id - Bagi Moms, mengenakan pembalut adalah hal yang rutin dilakukan karena periode menstruasi.
Mengenakan pembalut sekali pakai terkadang meninggalkan sesuatu yang tidak diinginkan, yaitu ruam.
Ruam akibat penggunaan pembalut bisa menyebabkan rasa gatal, bengkak, panas, dan kemerahan pada area selangkangan.
Baca Juga : Pertama di Indonesia, Celana Menstruasi Ini Hadir untuk Pengganti Pembalut
Sebagian besar ruam yang disebabkan pembalut adalah hasil dari dermatitis atau iritasi kulit.
Pergesekan antara kulit dan pembalut ditambah lagi dengan kondisi kelembaban dan panas yang menyebabkan penumpukan bakteri adalah penyebab timbulnya ruam.
Tak hanya itu, bantalan pembalut biasanya dibuat dari beberapa lapisan bahan dan setiap bahan berpotensi mengiritasi kulit Moms.
Baca Juga : 10 Gejala Awal Penyakit Ginjal yang Sering Dianggap Remeh, Kenali Sebelum Terlambat!
Lembar belakang
Lembar belakang bantalan adalah lapisan tipis yang terasa seperti plastik pada pembalut.
Lapisan ini berfungsi menahan agar pembalut tidak bocor dan bagian belakangnya dilengkapi dengan lem untuk merekatkan pembalut pada celana.
Lapisan belakang pembalut umumnya terbuat dari senyawa yang disebut poliolefi seperti yang digunakan pada pakaian, sedotan, dan tali.
Baca Juga : Menurunkan Berat Badan Tanpa Lewatkan Makan Siang, Ikuti Cara Ini!
Lapisan inti penyerap
Lapisan inti penyerap terletak di sepanjang pembalut dan berada di antara lembar belakang dan lembaran atas.
Lapisan ini terbuat dari busa penyerap dan selulosa kayu yang sudah diolah menjadi bahan berdaya serap tinggi.
Terkadang, lapisan ini juga dilengkapi dengan gel penyerap yang terbuat dari polimer penyerap air.
Baca Juga : Menurunkan Berat Badan Tanpa Lewatkan Makan Siang, Ikuti Cara Ini!
Lembar atas
Lembar atas pembalut adalah bagian yang paling sering bersentuhan dengan kulit Moms.
Komponen penyusun lembaran atas termasuk polyolefin, seng oksida, dan petrolatum yang sering digunakan sebagai pelembab kulit.
Baca Juga : Biasanya Dibuang, Ternyata Kulit Singkong Bisa Mencerahkan Wajah Hingga Menghapus Bekas Luka
Pemberi aroma
Selain lapisan, beberapa produsen juga menambahkan wewangian ke bantalan pembalut.
Biasanya wewangian diletakkan di bawah lapisan inti penyerap sehingga tidak bersentuhan langsung dengan kulit.
Namun tidak menutup kemungkinan kulit wanita yang mungkin sensitif terhadap bahan kimia mengalami ruam lebih sering saat mengenakan pembalut beraroma.
Tiap lapisan pada bantalan pembalut tersebut banyak tersusun dari bahan kimia sehingga berpotensi menyebabkan iritasi.
Selain dermatitis dari lapisan pembalut, gesekan yang diterima kulit saat mengenakan pembalut juga menjadi penyebab umum iritasi kulit terjadi dan menyebabkan ruam.
Beberapa jenis kulit, terutama yang memiliki kulit sensitif, tidak bisa menahan gesekan dengan lapisan ini terlalu lama sehingga perlu diperhatikan juga jangka waktu penggunaan pembalut.
Baca Juga : Sepertinya Hanya di Indonesia, Selebgram Kehilangan Followers Lapor Polisi, Siapa Dia?
Idealnya, Moms bisa berganti pembalut tiap 6 jam sekali, namun jika aliran menstruasi sedang deras, gantilah setiap 3-4 jam sekali.
Memakai pembalut terlalu lama tidak hanya menyebabkan ruam, namun juga dapat berakibat lebih parah seperti infeksi saluran kemih, infeksi alat reproduksi, dan bau yang tidak sedap pada miss V.
Baca Juga : Tak Hanya Sehat, Konsumsi Ginseng Juga Baik untuk Turunkan Berat Badan
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Healthline,Nakita |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR