Pertama, lingkungan rumah tidak kondusif untuk belajar, teman sepermainan atau anggota keluarga bukan menjadi contoh bagi anak bahwa pendidikan adalah hal yang penting.
Kedua, tidak terbentuk tanggung jawab atas diri sendiri, baik dalam hal belajar maupun kegiatan lainnya.
Gejala tersebut biasanya disebabkan sejak kecil anak tidak terkondisi untuk melakukan tugas-tugasnya secara mandiri, terlampau banyak diatur, dan dibantu.
Baca Juga : Moms, Yuk Bijak dalam Mengatasi Pertengkaran Kakak dan Adik di Rumah
Ketiga, sejak kecil anak tidak terbiasa membagi waktu antara bermain bebas dan melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi, berpikir dan berimajinasi seperti membaca, merakit/menyusun mainan.
Keempat, anak mempunyai pengalaman buruk mengenai belajar, entah karena drilling yang berlebihan melampaui kapasitasnya sebagai anak usia balita, atau ketika belajar sering kena marah sehingga akhirnya dia tidak menyukai belajar.
Baca Juga : Jangan Sembarangan Memilih TK, Ini Panduan Memilih TK yang Tepat
Kelima, anak tidak mengerti, mengapa dia harus bersekolah dan harus belajar, walaupun mungkin orangtua sudah menjelaskan bahwa agar di kemudian hari mudah mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan.
View this post on Instagram
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR