Contoh, bayi dengan BB 8 kg, berikan cairan rehidrasi oral sebanyak 80 mL setiap kali bayi diare dan 40 mL setiap kali bayi muntah, untuk menggantikan cairan yang keluar.
Penting diketahui, pemberian cairan rehidrasi oral ini pada bayi lebih baik dibandingkan air putih biasa, karena cairan ini mengandung glukosa dan elektrolit yang dapat menggantikan glukosa dan elektrolit yang keluar dari tubuh akibat muntah dan diare.
Baca Juga : Program Bayi Tabung Anak Kedua, Tya Ariestya Bocorkan Jenis Kelaminnya
Apabila bayi masih mendapatkan ASI, Moms dapat memberikan ASI secara lebih sering untuk menggantikan cairan yang keluar melalui muntah dan diare.
3. Cara lain mencegah dehidrasi pada bayi adalah gantikan setiap cairan yang keluar.
Dengan menggantikan setiap cairan yang keluar, diharapkan bayi tidak sampai jatuh ke dalam keadaan dehidrasi.
Perlu diperhatikan bahwa keadaan muntah dan/atau diare yang disertai dengan demam akan mempercepat terjadinya dehidrasi, karena kebutuhan cairan akan meningkat akibat penguapan melalui kulit saat demam, dan dengan demikian bayi membutuhkan asupan cairan yang lebih banyak.
Baca Juga : Keluhan Varises Saat Hamil, Bisa Dicegah Sejak Awal Agar Tak Muncul
4. Selain itu, beberapa kasus lainnya perlu juga kita perhatikan, supaya tidak berkembang menjadi dehidrasi pada bayi:
View this post on Instagram
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR