Belajar Dari Kasus Adi yang Mengamuk Usai Ditilang, Hati-hati Amarah yang Sering Meledak Tiba-tiba Merupakan Tanda Depresi!

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

Moms baru punya bayi? Ada baiknya mengetahui rambu-rambu mengasuh anak di bawah usia 6 bulan. Berikut hal yang sebaiknya dihindari. 1.Menenangkan bayi menangis dengan cara kasar dan keras Banyak orangtua menggoyangkan anak dengan keras atau menepuk badan anak terlalu keras untuk menghentikan tangisan bayi. Hal ini sangat membahayakan anak sebab organ internal bayi yang masih halus rentan mengalami kerusakan jika digoyang atau disentuh dengan terlalu keras. . . 2. Membiarkan bayi tertidur dengan botol Dengan alasan tertentu, mungkin Moms tidak dapat menyusui sehingga menggunakan botol untuk memberinya ASI. Namun, Moms cenderung lupa dan meninggalkan botol susu di mulut bayi hingga ia tertidur. Hal ini akan menyebabkan bayi tersedak saat ia tertidur sebab ia tidak menyadarinya. . . 3.Memberikan air putih dan makanan lain selain ASI Usia 0 hingga 6 bulan, berbagai sistem di dalam tubuh bayi masih dalam pertumbuhan dan perkembangan sehingga organ juga belum sempurna. Moms jangan terlalu banyak memberikan air putih kepada bayi. Hal tersebut akan mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh dan mengurangi kadar natrium di dalam tubuh. Pemberian MPASI terlalu dini juga mengakibatkan masalah pencernaan pada bayi. 4. Posisi tidur salah yang dapat menyebabkan kesulitan bernafas Jangan membiarkan bayi di bawah usia 6 bulan tidur dengan tengkurap. Pada usia ini mereka belum siap untuk berada di posisi tersebut karena belum mampu mengangkat kepala dan tubuh mereka. Hal ini akan membuat mereka kesulitan bernafas dan menyebabkan komplikasi kesehatan. Moms juga jangan memberikan bantal pada bayi sebab tulang belakang dan leher mereka yang masih rapuh. Selain itu, bantal yang terlalu tinggi akan menyebabkan kesulitan bernafas. 5. Membiarkan bayi terus menerus menangis Menangis memang menjadi cara komunikasi bayi. Namun, menangis juga menandakan ada hal yang tidak nyaman bagi bayi. Untuk itu, Moms juga perlu menghentikan bayi yang bayi yang terus menangis apalagi sudah tidak ada hal yang dirasa membuatnya tidak nyaman. Para ahli mengatakan terlalu banyak menangis dapat menyebabkan trauma dan tuli pada anak. #tipsnakita #merawatbayi #newborn #nakitaid #mengasuhanak

Sebuah kiriman dibagikan oleh NakitaID (@nakitaid) pada 1 Peb 2019 jam 8:04 PST

Ia membentak rekan kerjanya selama rapat dan memecahkan jendela rumah mantan pacarnya. “Ibuku bilang kalau saya sedang marah dan saya harus melakukan sesuatu untuk melampiaskannya,” kata Meade yang saat ini berusia 29.

Sekarang, Meade mampu mengelola emosinya dan gejala depresi lainnya melalui kombinasi antidepresan dan perubahan gaya hidup sehat. “Saya mulai mengikuti kelas yoga ketika saya benar-benar berjuang dengan depresi sekitar setahun yang lalu.

Hal ini meningkatkan kesadaran saya tentang tubuh dan pernafasan yang dapat membantu saya keluar dari rasa takut,” tambahnya.

Baca Juga : Sempat Bercinta dengan Sang Kekasih, Pria Minahasa Tewas Usai Makan Durian & Minum Kopi

Menulis jurnal

Selain obat-obatan, latihan pernafasan, dan olahraga, Marianna mengatakan menulis jurnal bisa menjadi cara yang bermanfaat untuk mengelola amarah dan mencari akar penyebabnya.   

Ia menyarankan kepada para pasiennya untuk menuliskan hal-hal negatif, kemudian menanyakan dan mencari tahu kebenaran dari hal tersebut. 

“Jika pikirannya mengatakan bahwa ‘saya sedang tidak baik’, saya akan bertanya lagi ‘hal apa yang tidak baik?,” tambahnya.

Baca Juga : Adi Saputra Jadi Tersangka Setelah Banting Motor, Sang Kekasih: 'Maafkan Pacar Saya Ya'

“Ketika kamu merasa tidak nyaman, tanyakan sampai kamu mendapat jawabannya” Cara mana yang dianggap berguna mungkin berbeda pada tiap orang, namun langkah pertama adalah mendapatkan bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater.

(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Gampang Marah, Gejala Depresi yang Jarang Diketahui)

 

PROMOTED CONTENT