Sebelum membahas lebih jauh tentang menghitung usia kehamilan, Moms perlu tahu terlebih dulu, apa itu usia kehamilan.
Menurut dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG, seperti dikutip dari Tabloid Nakita, usia kehamilan adalah panjang waktu kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT), yang biasanya dinyatakan dalam minggu dan hari.
Usia kehamilan juga sering di sebut usia gestasi (gestational age), yaitu usia janin yang berpatokan pada panjang waktu kehamilan yang dihitung dari waktu pembuahan.
“Kalau orang awam memang menggunakan satuan bulan, tapi kalau di dunia kedokteran sudah ada kesepakatan internasional bahwa hitungannya dengan satuan minggu.
Baca Juga : Hamil Anak Kembar Tinggi Risiko, Lakukan Ini Agar Kehamilan Sehat
Kesepakatan ini memudahkan persepsi dan cara berkomunikasi yang sama di antara sesama dokter di seluruh dunia,” kata Ovi, sapaan akrab dokter obgin dari RS Permata Cibubur ini.
Nah, usia kehamilan penuh adalah 40 minggu, namun tidak sama dengan 10 bulan.
Kalau perhitungannya adalah membagi 40 minggu dengan asumsi 1 bulan ada 4 minggu (28 hari), maka hasilnya akan didapat 10 bulan.
Tetapi dalam 1 bulan sebenarnya bukan 4 minggu, melainkan 4 minggu lebih 2 atau 3 hari.
Dalam setahun hanya bulan Februari yang berjumlah 28 hari, bulan lain berjumlah 30 atau 31 hari, sehingga seharusnya pembagiannya dihitung berdasarkan hari.
Jadi, 40 minggu = 40 x 7 hari = 280 hari. Nah, 280 (hari) : 30 (rata-rata jumlah hari dalam 1 bulan) = 9.333 bulan atau 9 bulan 10 hari. Dengan demikian, 40 minggu bukanlah 10 bulan, melainkan 9 bulan 10 hari.
Baca Juga : Ibu Hamil Alami Gejala Malas Makan, Coba Atasi dengan Makanan Ini
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Nina Kurniyati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR