Nakita.id- Menanggapi banyaknya kasus kekerasan seksual pada anak, Moms tentu merasa miris.
Peraturan pemerintah yang akan menghukum lebih keras pada pelaku, tentunya patut disyukuri.
Namun yang lebih penting lagi, adalah bagaimana melindungi anak dari kekerasan seksual.
Sehubungan dengan hal ini, psikolog Ratih Pramanik MPsi., membangi kiatnya, agar orangtua bisa membantu anak melindungi dirinya sendiri dari ancaman kekerasan seksual.
Berikut tipsnya:
Baca Juga : Unggah Tentang Kekerasan Anak, Zaskia Mecca Diserang Warganet: Situ Enak Artis!
Pertama, tanamkan rasa percaya diri pada anak.
Rasa percaya diri yang kuat akan membantu anak membentuk kepribadian yang kokoh dan punya rasa menghargai diri sendiri.
Saat anak yakin pada dirinya, ia akan tahu apa yang ia mau.
Anak pun berani menolak pada hal-hal yang membuatnya tidak nyaman, termasuk pada orang lain yang memaksakan hal tesebut.
Kedua, ajari Si Kecil mana area pribadinya.
Baca Juga : Lima Jenis Kekerasan Anak yang Harus Diwaspadai
Katakan bahwa area pibadi hanya boleh dipegang dan dilihat oleh dirinya sendiri.
Maka dari itu, penting bagi anak agar bisa cebok dan mandi sendiri.
Kalaupun masih dibantu orang lain, maka orang yang boleh melakukannya adalah Moms atau Dads.
Ketiga, ajarkan anak bagaimana mengekspresikan kasih sayang.
Dimulai dengan cara Moms memperlakukan Si Kecil.
Menyambut anak saat bangun pagi dengan senyuman dan pelukan.
Baca Juga : Wow! Gadis ini Merespons Kekerasan Seksual di Jalan dengan Cara Unik
Nada bicara yang ramah saat bercakap dengan anak dan pasangan.
Hal-hal seperti ini yang dilihat oleh anak, dan juga ia ingat dan pelajari, sehingga ia tahu bahwa ia mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orangtuanya.
Keempat, berusaha hadir untuk anak.
Sekalipun kita dan pasangan bekerja, penting untuk selalu hadir bersama Si Kecil.
Bangun hubungan berkualitas bersama anak, juga pasangan.
Kehangatan keluarga adalah pondasi kuat dalam proses tumbuh kembang anak, termasuk bagaimana anak membangun citra dirinya sendiri.
Hubungan hangat kita dan pasangan, serta bagaimana kita memperlakukan anak, menjadi contoh yang akan ditiru oleh anak.
Saat anak tumbuh dalam keluarga yang hangat, anak selalu tahu ke mana ia akan pulang.
Ia tahu kedua orangtuanya selalu ada untuknya.
Maka dari itu, melihat bagaimana kita dan pasangan berinteraksi, anak akan belajar bagaimana Moms dan Dads berperan sesuai dengan jenis kelaminnya.
Baca Juga : Lindungi Anak dari Ancama Pedofilia dengan Cara-cara Sederhana Ini
Anak melihat bagaimana Dads berlaku seperti seorang laki-laki, dan Moms berlaku seperti seorang perempuan.
Anak laki-laki belajar bagaimana menghargai perempuan dengan melihat tingkah laku Moms.
Sementara anak perempuan belajar bagaimana menghargai laki-laki dengan melihat tingkah laki Dads.
Penulis | : | Nina Kurniyati |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR