"Anak saya ini cerita sama orang kampung, lalu saya diberi tahu. Setelah itu saya tanya anak saya, dan memang benar. Lalu saya laporkan ke kepolisian," ujarnya.
"Dia (korban) cerita sudah sering, tidak cerita ke saya karena takut."
Lanjut dia menjelaskan, akibat terungkapnya kejadian itu, dirinya memutuskan untuk tidak lagi bekerja di Bantuas.
Baca Juga : Yuk Gunakan 6 Obat Rumahan Ini Untuk Meredakan Flu, Moms!
Sementara ini, dirinya dan anaknya hanya mengandalkan anak pertamanya untuk mencari nafkah sebagai penggali dan penjaga makam menggantikan ayahnya yang kabur entah ke mana.
"Ada masih kakaknya, selama ini kakaknya tinggal sama neneknya. Jadi, tidak tahu apa-apa juga kalau adiknya seperti ini. Sekarang dia ini yang gantikan bapaknya," jelasnya.
Sementara korban, tetap ingin melanjutkan sekolahnya.
Ketika ditanya cita-citanya, korban menjawab dengan suara yang sangat pelan, ingin menjadi Polwan.
Baca Juga : Posting Foto 'Genk Mentri Ceria' Tepat Saat Luna Maya Umrah, Melaney Ricardo: 'Mencari Teman Baik Makin Susah'
"Awalnya memang dia takut ke sekolah, tapi saya tetap ingin dia sekolah, dan dia juga mau. Tadi dengar sendiri kan, dia mau jadi Polwan," pungkasnya.
Saat ini, kepolisian telah mengamankan kakak korban bernisial MA (16), sedangkan ayah korban masih dalam pencarian.
(Artikel ini sudah tayang di Tribun Kaltim dengan judul: Murid Kelas VI SD Korban Rudapaksa Ayah dan Kakak Kandung Bercita-cita Menjadi Polwan)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Tribun Kaltim |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR