Nakita.id - Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan penduduk dewasa di Indonesia berusia di atas 18 tahun yang mengalami kegemukan atau obesitas adalah sebesar 21,8 persen.
Angka ini merupakan peningkatan pesat dari tahun 2013 ketika jumlah penduduk dengan obesitas mencapai 14,8 persen.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Awas, Memberikan Julukan 'Gemuk' pada Anak Tingkatkan Risiko Obesitas!
Obesitas sendiri merupakan salah satu penyakit yang dapat menurunkan angka harapan hidup seseorang.
Sejumlah penelitian telah mengungkapkan hubungan antara obesitas dan risiko beragam penyakit tidak menular.
Seperti tingginya kolesterol, diabetes millitus, hipertensi, dan gangguan vaskular lainnya.
Hal ini disampaikan langsung oleh Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp. B-KBD, dokter spesialis bedah konsultan bedah digestif RS Pondok Indah.
"Salah satu tindakan penanganan untuk kasus obesitas adalah bedah bariatrik.
Tindakan ini bisa dilakukan apabila pasien sudah dikategorikan sebagai obesitas morbid dan memiliki IMT yang tinggi," ungkapnya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Baca Juga : Bocah Idap Tetanus Karena Tak Vaksin, Habiskan 57 Hari di Rumah Sakit dan Biaya Lebih dari Rp 11 Miliar!
Tidak hanya itu, dokter Peter juga mengatakan, meski mampu menurunkan berat badan dengan cepat, tindakan ini hanya pendukung saja.
Faktor utama dalam bedah ini tetap komitmen dan konsistensi yang kuat dari pasien untuk mengubah gaya hidup mereka seumur hidup.
"Bagi pasien obesitas morbid yang membutuhkan penurunan berat badan secara ekstrim, bedah bariatrik memiliki kelebihan.
Salah satunya bisa menurunkan berat badan dengan cepat dan relatif menetap," tambahnya.
Tindakan bedah bariatrik ini juga dapat menjadi solusi bagi pasien yang memiliki riwayat diabetes.
Baca Juga : Lemon dan Baking Soda, Ramuan Ampuh Penangkal Kanker, Yuk Coba!
Karena efektivitasnya terhadap penyakit diabetes ini, bedah bariatrik juga sering disebut bedah metabolik.
Dengan teknik gastric bypass, dapat dicapai remisi (hilangnya gejala sehingga tidak diperlukan pengobatan lagi) pada lebih dari 80% penderita diabetes tertentu.
Remisi pun dapat langsung dirasakan beberapa hari setelah operasi dan tidak harus menunggu berat badan pasien menurun.
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR