"Sebaiknya, kata 'tidak' atau 'jangan' itu hanya diucapkan pada saat-saat penting saja," kata Gold
Boleh saja Moms berkata "Jangan berkelahi" saat melihat si kecil berkelahi dengan kakaknya.
Tapi, jika memungkinkan Moms bisa menggunakan cara lain seperti, "Eh, ayo yang akur..." atau berkata "Kompornya panas, nanti tanganmu luka kalau menyentuh kompor."
Baca Juga : Suka Konsumsi Makanan dari Kacang Kedelai? Ini Fakta Nutrisinya Moms!
"Si kecil tidak paham maksud Ibu ketika mendengar kata 'tidak' atau 'jangan ' tanpa disertai penjelasan lebih lanjut," jelas Gold.
Kalau Moms terlalu sering mengucapkan kata-kata itu, anak malah cenderung menirunya.
Tanpa berpikir akan maksudnya, ia akan berkata "tidak" atau "jangan" untuk segala hal.
Baca Juga : Dikabarkan Alami Stroke dan Penyumbatan Jantung, Ratna Listy Sebut Suami Rey Utami Sakit karena Kena Santet
2. Ajak si batita bicara seolah-olah dia sudah besar
Menganggap anak masih kecil cenderung membuat Moms berbicara padanya dengan bahasa anak, bahkan menggunakan baby talk atau menirukan gaya bicara anak.
Padahal, studi memperlihatkan bahwa mengajak si batita bicara tanpa menggunakan baby talk bisa mendorong perkembangan otak serta mengembangkan kosa katanya.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
KOMENTAR