Melansir dari Kompas.com, sejak era Raja George V pada 1917, kerajaan membatasi anggota keluarga mereka yang mendapat titel karena ketidakpuasan Eropa akan ketidakpopuleran mereka.
Oleh sebab itu dalam 100 tahun terakhir, hanya putra tertua dari putra tertua Pangeran Wales (putra/putri mahkota) yang berhak mendapat gelar kerajaan Pangeran atau Putri.
Dalam kasus ini, maka gelar itu milik Pangeran George yang merupakan putra sulung Pangeran William dan Kate Middleton yang menghuni urutan ketiga suksesi kerajaan.
Namun pengamat kerajaan Richard Fitzwiliams berkata, Ratu Elizabeth mempunyai kekuasaan untuk memberikan gelar Pangeran/Putri.
Baca Juga : Begini Isi Email yang Bongkar Isu Main Serong Istrinya Yama Carlos
Fitzwiliams mendasarkan kepada dua saudara Pangeran George yang mendapat gelar kerajaan, yakni Putri Charlotte dan Pangeran Louis.
Dia pun memprediksi anak pertama Pangeran Harry dan Meghan itu bakal mendapatkan gelar Yang Mulia Pangeran atau Putri Sussex.
"Keputusan tentu berada di tangan Harry dan Meghan apakah mereka ingin anak mereka mendapat gelar, yang bakal didiskusikan bersama Ratu," terang Fitzwiliams.
Dia menjelaskan ada kemungkinan juga sebagai orangtua modern, Pangeran Harry dan Meghan tidak akan meminta gelar kerajaan kepada anak mereka.
Baca Juga : Rilis Soundtrack Film Terbaru Aladdin, Zayn Malik Justru Tuai Cibiran
Fitzwiliams mencontohkan Putri Beatrice dan Eugenie, anak Pangeran Andrew yang mendapat gelar kerajaan karena tekanan dari orangtuanya.
Jika keduanya memilih tak meminta gelar kerajaan, maka si calon bayi masih tetap berhak atas gelar keluarga Sussex yang disandang.
Jika yang lahir laki-laki, maka dia bisa memperoleh Duke of Sussex sesuai gelar ayahnya atau mendapatkan titel lain seperti Baron Kilkeel atau Earl Dumbarton.
Sementara jika yang lahir perempuan, maka si bayi bakal dikenal sebagai Lady Mountbatten-Windsor, sesuai dekrit 1960 tentang keturunan Ratu tanpa gelar kerajaan.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | people,kompas,BBC |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR