Pasangan suami istri ini ternyata ingin memberikan kebebasan pada anaknya atas tubuhnya sendiri.
Menurut mereka, memutuskan menggunakan tindik atau tidak merupakan hak asasi anak.
Sehingga, mereka pilih menunggu sampai anaknya besar dan bisa membuat keputusan sendiri, mau menindik telinga atau tidak.
Wah, bijak sekali ya Moms alasannya.
Baca Juga: Bingung Siapkan Resep dan Bahan MPASI 12 Bulan Sehat? Kenali Dulu Hal ini
Terlepas dari alasan tersebut, rupanya menindik telinga saat bayi memang lebih berisiko.
Melansir dari Kompas.com, para ahli dari The American Academy of Pediatrics memang menyarankan agar tindakan tindik telinga dilakukan saat anak sudah cukup besar, ketika mereka sudah bisa menjaga kesehatannya.
Namun, secara umum tidak ada larangan untuk melakukan tindik telinga bayi.
"Tidak ada usia yang pasti untuk menindik telinga. Asalkan dilakukan dengan hati-hati dan diperhatikan secara sadar, maka itu bukan masalah" kata Dr. Corey Wasserman, dokter anak di Weill Cornell Medicine dan New York-Presbyterian.
Walau demikian, menurutnya ada beberapa risiko menindik telinga bayi, terutama pada bayi berusia kurang dari 3 bulan yang sistem kekebalan tubuhnya masih lemah.
"Infeksi pada bayi adalah kekhawatiran utama," kata Wasserman.
Kemungkinan risiko infeksi terjadi sebesar 24 persen dari semua prosedur penindikan telinga.
Itu sebabnya penindikan harus dilakukan di rumah sakit sehingga higienitasnya terjaga.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | YouTube,Instagram,kompas |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR