Boaler mengungkapkan, di usia kanak-kanak, label pintar justru akan membawa anak untuk tidak berani menantang dirinya sendiri.
Ia cenderung sangat berhati-hati dalam melakukan kesalahan sehingga terkurung dalam zona nyaman yang ia telah hadapi.
Hasilnya, ia cenderung tidak berkembang dan tidak mau mengasah pengalaman hingga masa dewasanya.
Baca Juga: Bingung Siapkan Resep dan Bahan MPASI 12 Bulan Sehat? Kenali Dulu Hal ini
"Anda dapat memberi tahu anak-anak bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang luar biasa, tetapi jangan menyebut mereka sebagai orang yang pintar," tutur Boaler.
Source | : | The Atlantic |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR