2. Postnasal drip
Jika si kecil mengalami batuk (basah atau kering) yang telah berlangsung selama delapan minggu atau lebih, bisa jadi itu adalah postnasal drip kronis lho.
Diketahui, postnasal drip adalah kondisi di mana lendir terakumulasi di dalam sinus dan masuk ke bagian belakang tenggorokan, menciptakan sensasi menggelitik sehingga memicu batuk.
Sayangnya, tidak ada tes yang dapat memastikan kondisi postnasal drip.
3. Acid reflux
Moms harus tahu, duapuluh lima persen kasus batuk kronis disebabkan oleh gastroesophageal reflux disease (GERD).
Ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, ujung saraf akan teriritasi dan memicu batuk terus-menerus.
"Tidak semua orang dengan GERD merasakan mulas," kata Dr Dicpinigaitus yang dilansir dari kompas.com.
"Jika Anda batuk setelah makan, ketika berbaring di malam hari, atau setelah bangun pagi, atau suara sering tiba-tiba serak sambil batuk-batuk, ini adalah petunjuk kemungkinan adanya refluks." tambahnya.
4. Pneumonia
Batuk yang tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda adanya penyakit parah lho Moms, seperti misalnya pneumonia.
Diketahui, pneumonia dapat berkembang ketika infeksi pernapasan menyebar ke paru-paru, menyebabkan kantung udara paru-paru terisi dengan nanah.
Hal inilah yang menyebabkan si kecil sulit untuk bernapas dan batuk terus-menerus dan dapat mengancam jiwa jika tidak segera diobati.
Baca Juga: Sebelum Meninggal Dunia, Anak Robby Sugara Sempat Dapat Firasat dan Beberkan Perubahan Sikap Ayahnya
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR