Nakita.id - Bullying merupakan tindakan tidak terpuji dan merugikan banyak pihak.
Ini dapat terjadi di mana saja, bahkan di sekolah sekalipun.
Saat mengetahui anak menjadi korban bullying, sebagai orangtua tentu kita akan merasa geram dibuatnya ya Moms?
Namun, meski demikian ada baiknya jangan sampai salah langkah dalam mengatasi hal tersebut hingga sampai berurusan dengan polisi.
Baca Juga: Si Kecil Jadi Korban Bullying? Ini yang Harus Moms Lakukan!
Melansir metro.co.uk, inilah yang dialami oleh seorang ibu bernama Jamie Rathburn.
Menurut polisi, ketika mengetahui anaknya dibully, wanita berusia 34 tahun itu pergi ke sekolah putranya di Greenville, South Carolina, pada Mei lalu.
Jamie Rathburn berjalan ke pintu depan sekolah tanpa masuk melalui kantor depan, yang biasa dilakukan oleh para tamu.
Saat berjalan ke sekolah putranya, Jamie Rathburn pun mulai berteriak pada siswa di sekolah tersebut, meski ia sendiri tidak yakin siapa yang sebenarnya membully anaknya.
Bahkan, Jamie Rathburn memberitahu para siswa untuk berhenti bermain-main dengan anaknya.
Para guru pun mengatakan, jika Jamie Rathburn juga mengarahkan jarinya ke anak-anak yang sedang duduk di lorong sekolah sambil menunggu kelas dimulai, dan mendekat ke wajah mereka.
Sementara itu, salah satu guru mengungkapkan bahwa mendengar Jamie Rathburn berteriak dan berkata 'ia tidak tahu siapa yang menggertak putranya, tetapi akan menemukan mereka dan ibu mereka'.
Jamie Rathburn mengatakan, bahwa putranya telah diejek, dicekik, dan dipukul dengan komputer oleh siswa lain selama berbulan-bulan.
Baca Juga: Hadiri Ulang Tahun Thomas Djorghi, Cut Tary Dikelilingi Para Model Kondang 90-an, Masih Ingat?
Ia mengklaim, jika pihak sekolah tidak mendisiplinkan siswa yang membully tersebut atau membantu putranya.
Tidak hanya itu, menurutnya ia juga telah mengirim email ke sekolah untuk segera melakukan tindakan pencegahan.
Atas tindakannya itu, tiga hari kemudian Jamie Rathburn pun ditangkap.
Jamie Rathburn mengaku jika dirinya sangat menyesal karena tidak bisa mengendalikan emosinya.
"Saya benar-benar malu pada diri saya sendiri atas tindakan di sekolah itu. Anda tahu, saya berutang permintaan maaf kepada orangtua, anak-anak dan staf. Tentu saja itu salah. Tapi jujur, saya tidak tahu bagaimana saya bisa menyampaikan pesan saya dengan cara lain," ungkapnya.
Ia juga mengatakan, apa yang dilakukannya tidaklah benar.
"Itu tidak baik. Seharusnya tidak melakukan itu, tetapi saya kesal dan Anda melihat apa yang terjadi ketika saya membiarkan emosi mengendalikan perilaku saya. Saya melakukan sesuatu yang bodoh dan membuat saya ditangkap," paparnya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Metro.co.uk |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR