Nakita.id - Guru adalah pengganti orangtua di sekolah.
Mereka diberi tanggung jawab untuk mendidik dan mengarahkan anak-anak seperti halnya orangtua kandung.
Namun, masih ada sejumlah guru yang menggunakan otoritasnya tanpa menimbang konsekuensi.
Kebanyakan, guru masih sering melabel anak murid mereka dengan sebutan 'anak bermasalah'.
Contohnya adalah ketika melihat anak terlalu aktif dan terlalu pendiam.
Sebagai orangtua, kita juga masih sering memberi label anak sesuai perilaku bawaan mereka.
Melansir dari Center of Parenting Education, rupanya label tersebut berdampak buruk pada pertumbuhan anak-anak.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Sampai Menyesal, Begini Cara Berhenti Melabeli Anak!
1. Anak melihat dirinya berbeda
Salah satu efek dari labelling adalah anak-anak mulai melihat dirinya dengan cara berbeda.
Ilmuwan sosial, Charles Horton Cooley menjelaskan konsep tentang memikirkan omongan orang.
"Anak-anak akan berkembang dan mendefinisikan diri mereka sesuai dengan yang orang lain katakan, apa keahlian mereka, bagaimana sikap mereka dan lain-lain," ungkapnya.
Jadi, ketika orang dewasa menyebut anak-anak sebagai pribadi yang nakal, pemalu atau agresif, maka mereka akan tumbuh seperti yang sudah dilabelkan.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Memarahi, Sebaiknya Lakukan Ini Agar Anak Suka Makan Sayur dan Buah
2. Berpengaruh pada cara didik orangtua
Tidak hanya anak yang mendapatkan dampak buruk dari labelling, orangtua juga mengalami hal yang sama.
Ketika memberikan label, akan tertanam dalam benak terkait cara orangtua mendidik sesuai karakter yang diucapkan.
Ahli ilmu sosial, Rosenthal dan Jacobson menyebut kalau orangtua atau guru mengharapkan anak bisa tubuh dengan intelektual tinggi.
Cara berpikir seperti ini juga memengaruhi cara guru atau orangtua mendidik dan memperlakukan anak-anak tersebut.
Sayangnya, ketika kita mengatakan hal buruk soal anak, maka kita juga cenderung memperlakukan anak dengan buruk.
3. Membatasi potensi
Sudah bukan menjadi rahasia kalau label membatasi potensi diri anak.
Bahkan jika label yang dilontarkan orang dewasa bukanlah hal berbau negatif.
Hal ini tak lain karena apapun yang dicapkan pada diri anak, mereka akan merasa terbatasi dengan hal tersebut.
Hasilnya, potensi anak-anak yang sebenarnya tidak akan muncul dan berkembang sebagaimana mestinya.
Source | : | Center of Parenting Education |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR