Nakita.id - Moms mungkin penasaran dengan jenis kelamin bayi dalam kandungan, sehingga ingin tahu ciri-ciri hamil anak perempuan maupun laki-laki.
Ciri-ciri hamil yang sedang Moms alami terkadang bisa menjadi petunjuk jenis kelamin bayi.
Bila Moms menginginkan anak perempuan, Moms bisa melihat ciri-ciri hamil anak perempuan ini, Moms.
Baca Juga: Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Selain memiliki pendapat dokter selama USG, apakah mungkin untuk memprediksi jenis kelamin bayi?
Teman dan keluarga mungkin menunjukkan tanda-tanda memiliki anak perempuan atau laki-laki, tetapi sebagian besar dari ini mungkin akan didasarkan pada cerita rakyat dan bukan sains.
Sebuah USG pada 20 minggu dalam kehamilan adalah cara yang paling dapat diandalkan untuk memberitahu jenis kelamin bayi.
Mengutip dari medicalnewstoday.com, berikut enam tanda Moms hamil anak perempuan.
Beberapa orang berpikir bahwa mual di pagi hari adalah tanda memiliki seorang anak perempuan.
Bahkan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa merasa sakit selama kehamilan mungkin terkait dengan jenis kelamin bayi.
Sebuah studi pada 2017 menemukan bahwa wanita yang mengandung anak perempuan mengalami lebih banyak peradangan ketika sistem kekebalan mereka terpapar bakteri dibandingkan dengan yang mengandung anak laki-laki.
Perbedaan ini dapat berdampak pada cara perempuan membawa anak perempuan mengalami morning sickness.
Mereka mungkin merasa lebih tidak sehat daripada mereka yang membawa anak laki-laki.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya jika ada hubungan antara mual di pagi hari dan jenis kelamin bayi.
Baca Juga: Nikahi Janda Kaya, Tengok Megah dan Mewahnya Rumah Istri Ajun Perwira, Ruang Tamunya Ada 4
Perubahan hormon selama kehamilan seringkali dapat menyebabkan perubahan suasana hati.
Beberapa orang berpikir bahwa wanita yang mengandung anak perempuan memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi sehingga menjadi lebih moody.
Namun, penelitian tidak mendukung teori ini.
Tingkat hormon naik selama kehamilan dan jatuh setelah melahirkan terlepas dari apakah bayinya laki-laki atau perempuan.
Jika seorang wanita bertambah berat badan di sekitar pertengahan tubuhnya selama kehamilan, beberapa orang berpikir ini berarti dia memiliki anak perempuan.
Mereka mungkin juga percaya bahwa kenaikan berat badan hanya di bagian depan tubuh mengindikasikan seorang anak laki-laki.
Namun, bukti ilmiah tidak mendukung teori ini.
Di mana seorang wanita bertambah berat dalam kehamilan tergantung pada tipe tubuhnya.
Perempuan sering mengalami ketagihan baru saat hamil.
Beberapa orang berpikir jika seorang perempuan sangat membutuhkan gula, dia mungkin mengandung bayi perempuan.
Sedangkan mengidam yang asin dapat mengindikasikan seorang anak laki-laki.
Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa mengidam makanan selama kehamilan dapat menunjukkan jenis kelamin bayi.
Tingkat stres perempuan sebelum hamil dapat memengaruhi jenis kelamin bayi.
Sebuah studi pada 2012 menemukan hubungan antara kadar hormon stres kortisol dan rasio kelahiran pria dan wanita.
Dalam studi ini, perempuan dengan tingkat kortisol yang tinggi secara statistik lebih mungkin untuk memiliki anak perempuan.
Sebuah studi 2013 menemukan bahwa dalam dua tahun setelah gempa bumi di pulau Yunani Zakynthos, tingkat kelahiran pria menurun.
Para peneliti menduga bahwa peningkatan tingkat stres di komunitas pulau itu memengaruhi rasio kelahiran.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami dengan benar hubungan antara stres dan jenis kelamin bayi yang belum lahir.
Baca Juga: Gelar Pesta di Singapura, Jordi Onsu Bagikan Uang Ratusan Dollar, Iphone X dan Suvenir Jutaan Rupiah
Beberapa orang percaya bahwa memiliki kulit berminyak dan rambut kusam dapat berarti seorang ibu mengandung bayi perempuan.
Keyakinan ini tidak berbasis ilmiah.
Di sisi lain, perubahan dalam produksi minyak atau penampilan rambut selama kehamilan mungkin berhubungan dengan perubahan hormon atau perubahan dalam diet.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | medicalnewstoday.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR