Nakita.id - Belakangan ramai berita tentang seorang pria berinisial AM (32) selingkuh dengan adik kandungnya sendiri.
Mengutip dari Tribunnews, AM diketahui telah memiliki seorang istri berinisal HE (28).
HE mengaku selama ini dirinya tak pernah curiga dengan kelakuan sang suami dan adiknya tersebut.
Tak sekadar berselingkuh, adik kandung AM juga dikabarkan tengah hamil 4 bulan saat menjalani pernikahan yang berlangsung di Kalimantan.
Tak heran kabar ini langsung menghebohkan media sosial.
Pasalnya, selain tak sesuai dengan norma masyarakat, pernikahan sedarah juga dilarang secara agama.
Banyak orang meyakini pernikahan sedarah akan berdampak buruk bagi kedua pasangan bahkan hingga keturunannya.
Secara saintis, hubungan sedarah atau dengan inses (incest) dilakukan oleh pasangan yang memiliki ikatan keluarga atau kekerabatan yang dekat.
Misalnya antara ayah dan anak perempuannya, ibu dengan anak laki-lakinya, atau antar sesama saudara kandung atau saudara tiri.
Menurut penelitian, hubungan sedarah berpotensi tinggi menghasilkan keturunan yang secara biologis lemah, baik fisik maupun mental, bahkan mematikan.
Baca Juga: Awalnya Sempat Takut Dibilang Alay, Ternyata Ini Kisah di Balik Sebutan 'Barbie' Kumalasari
Hal ini disebabkan pernikahan sedarah akan menyebabkan pencampuran DNA yang bertentangan dengan tujuan biologis dari pernikahan.
Orang yang berhubungan darah memiliki DNA yang sama.
Hal ini menjadi penting sebab beberapa penyakit genetik, seperti cystic fibrosis, dibawa oleh genetik resesif.
Gen resesif pada manusia jarang sekali terlihat dan akan tertutupi oleh gen dominan.
Itulah sebabnya beberapa orang mungkin terlihat sehat namun sebenarnya ia membawa gen penyakit tertentu.
Hubungan dua orang dengan genetik resesif yang sama akan menjadikannya gen dominan.
Gen resesif yang bercampur akan memperbesar kemungkinan keturunan dari pasangan sedarah akan lahir dengan kondisi cacat bawaan dan menderita penyakit genetik tertentu.
Contoh pernikahan sedarah yang berakhir tragis terjadi di House of Habsburg, yang kekaisarannya mencakup Spanyol, Austria, dan Hongaria.
Garis keluarga kerjaan ini berakhir dengan Charles II dari Spanyol, yang lahir pada 1661.
Pohon keluarga pada titik ini telah menjadi sangat campur aduk karena pernikahan sedarah.
Ibu Charles II adalah keponakan ayahnya. Artinya, neneknya juga merupakan bibi Charles II.
Akibatnya, Charles menderita berbagai cacat dan cacat bawaan.
Dia tidak bisa berbicara sampai dia berumur empat tahun, tidak dapat berjalan sampai dia berusia delapan tahun, dan hampir tidak bisa mengunyah karena bentuk rahangnya.
Laporan otopsinya mengejutkan.
Setelah kematiannya, Charles disebut tidak memiliki darah, jantungnya sebesar lada, paru-parunya berlubang, kepalanya penuh air, ususnya busuk dan berkelemayuh, dan dia hanya memiliki satu testis yang sehitam batu bara.
Tentunya tidak semua ini dapat disalahkan pada pernikahan sedarah.
Kekurangan hormon hipofisis dan asidosis tubulus renalis distal dapat menjelaskan beberapa kondisi ini. Keduanya disebabkan oleh alel resesif.
Namun, sangat jarang seseorang memiliki kedua alel resesif ini.
Source | : | Intisari,Tribunews |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR