Bagaimana dengan susu formula?
Penambahan pemberian susu formula terkadang juga dilakukan oleh Moms sebagai pengganti ASI.
Namun, Nia mengatakan, susu formula bukan satu-satunya sumber protein dan kalsium.
"Bisa diganti oleh makanan lain," kata Nia.
Menurutnya, tubuh setiap anak punya toleransi tersendiri terhadap susu formula.
Pemberian susu formula kepada anak juga harus memerhatikan beberapa hal, Moms.
Diantaranya kebersihan media (botol/alat lain) yang steril, suhu air panas yang digunakan, serta takaran jumlah susu dalam pembuatannya.
Karena tidak semua anak cocok untuk mengonsumsi susu formula.
Bila tidak, anak justru bisa terserang diare atau bahkan penyakit lainnya.
"Tidak semua anak bisa tolerance terhadap susu. Kalau anak tidak cocok nanti bisa diare. Kalau terlalu kental anak bisa konstipasti, kalau keenceran kurang gizi," terang Nia.
"Risiko gigi bolong karena manis. Risiko anak terkena diabetes meningkat. Angka obesitas pada anak juga bisa meningkat," tambahnya.
Sehingga, lebih baik Moms masih terus memberikan ASI hingga anak usia 2 tahun, meski sudah mendapatkan makanan pendamping.
Atau bila Moms ragu, bisa konsultasikan pada dokter anak untuk langkah yang lebih baik.
Dokter akan lebih tahu mana yang terbaik untuk Si Kecil, terutama dari segi kesehatannya.
Baca Juga: Tumor Baru Sempat Kembali Tumbuh, Begini Kondisi Terkini Agung Hercules Saat Dijenguk Baim Wong
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR