Nakita.id - Sebuah kabar mencengangkan yang mengundang rasa prihatin datang dari Magetan, Jawa Timur.
Baru-baru ini beredar luas video mesum yang tersebar melalui media perpesanan WhatsApp, dan membuat gempar publik.
Melansir Tribun Wow, parahnya video viral itu melibatkan dua anak SD yang melakukan hubungan layaknya suami istri.
Baca Juga: Batasi Penggunaan Gadget Pada Si Kecil Agar Bisa Mendapatkan Aspek Ini
Dalam video viral yang tersebar, kedua bocah itu tampak masih mengenakan seragam sekolah.
Hal ini tentunya mengundang reaksi publik, setelah kepala sekolah dari kedua siswa bersangkutan menjawab jika benar mereka merupakan siswa SD.
Terkuak jika bocah perempuan dalam video sudah lulus SD dan akan masuk SMP.
Sekolah bersangkutan telah memanggil kedua orang tua untuk memberikan pengarahan.
Fakta lainnya mengenai hal mencengangkan ini ialah mereka berdua merekam video tersebut atas kemauan sendiri menggunakan gawai.
Dijelaskan jika saat merekam, ibu dari anak laki-laki dalam video sedang ke sawah, sementara ayahnya bekerja sebagai TKI di luar negeri.
Hal ini tentunya sungguh memprihatinkan, apalagi bagi kita para orang tua yang memiliki anak berusia SD.
Tentunya tak ada orang tua yang ingin anaknya sampai terlibat hal tidak senonoh seperti ini.
Jangankan anak SD, kita pun sebagai orang tua masih merasa waswas jika anak kita yang telah cukup umur terlibat hal-hal semacam ini.
Melansir Today's Parent, Moms jangan sampai terlambat untuk mencegah Si Kecil sampai terpapar pengetahuan menyimpang seputar masalah seks.
Di usia SD pun sebaiknya kita sudah memberi pengetahuan tentang dunia digital, terutama masalah pornografi yang bisa memicu tindakan tak diinginkan.
Di usia 6 - 8 tahun, penting bagi Moms untuk mendiskusikan cara aman berselancar di dunia maya, walau ia belum boleh melakukannya tanpa pengawasan.
Ajarkan aturan untuk berhati-hati berkenalan di dunia maya dan menyebarkan foto sendiri, serta apa yang harus dilakukan ketika Si Kecil melihat hal-hal yang membuatnya tak nyaman.
Bukan berarti Moms harus menjelaskan masalah bahaya pornografi di dunia maya secara eksplisit pada mereka, tapi bersiaplah jika mereka menemukannya.
Jangan langsung marah, tapi jelaskan dengan dengan tenang jika di dunia maya memang ada situs-situs yang tak boleh diakses oleh anak-anak.
Namun jangan langsung beri cap buruk soal situs seperti itu, sebab anak belum memahami maksudnya.
Rentang usia ini juga waktu di mana anak paling banyak mengeksplorasi tubuh mereka, maka ajarkan pentingnya organ vital mereka serta batasan-batasan lainnya.
Termasuk mengajarkan jika tak boleh ada yang sembarangan menyentuh tubuh mereka tanpa izin.
Semakin dekat dengan pubertas anak, maka Moms juga sebaiknya bersiap-siap mengajarkan mereka soal hal krusial ini.
Lebih baik jika Moms memiliki buku tertentu yang bisa dibaca bersama untuk membantunya memahami apa itu masa puber.
Lalu, saat Si Kecil menginjak usia 9 - 12 tahun, Moms perlu lebih waspada lagi dan memahami jika usia ini rentan perubahan emosi dan sosial.
Baca Juga: Viral Hingga Bikin Demam 'Keong Racun', Duo Sinta dan Jojo Tampil Beda Jalani Kehidupannya Sekarang!
Semakin mengenal tubuh sendiri, Si Kecil juga baiknya diajarkan untuk melarang menyebarkan foto mereka, terutama foto-foto eksplisit.
Di usia inilah Moms juga baiknya mengajarkan anak tentang batasan seksual, cara-cara mereka bertanggung jawab atas tubuh sendiri dan menjaga diri.
Walau dipandang tabu, Moms perlu ingat jika edukasi semacam ini krusial bagi pertumbuhan Si Kecil, apalagi untuk melindunginya dari aktivitas tak diinginkan.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | todays parent,Tribun Wow |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR