Nakita.id - Momen wisuda selalu jadi waktu paling ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa yang telah menyelesaikan ujian terakhir mereka.
Bisa dibilang ketika mereka diwisuda, itulah momen di mana gelar resmi disematkan di belakang nama usai perjuangan panjang.
Wisuda selalu jadi kisah haru dan bahagia untuk dikenang, bahkan setelah bertahun-tahun lamanya mungkin cerita saat wisuda tak bisa dilupakan.
Di kalangan mahasiswa, salah satu candaan yang kerap diucapkan adalah tentang pendamping wisuda.
Ya, bagi beberapa orang mungin isu pendamping wisuda ini sesuatu yang sensitif untuk dibahas, pasalnya 'pendamping wisuda' identik dengan percintaan.
Di media sosial sendiri, perkara pendamping wisuda ini seolah jadi guyonan yang tak lekang oleh waktu.
Moms mungkin sering dengar candaan soal pendamping wisuda, terutama menyindir mahasiswa yang kisah cintanya 'kering'.
Guyonan 'malu wisuda hanya didampingi orang tua' kerap kita dengar, menyinggung mereka yang tidak memiliki kekasih di hari bersejarah itu.
Menyoal guyonan ini, tampaknya ada sebuah kisah yang viral di media sosial baru-baru ini.
Ramai di Twitter, pemilik akun @paudaexplorer bernama Paulo John baru saja menjalani momen bahagia, dirinya resmi mendapat gelar sarjana dan telah diwisuda.
Pemuda asal Filipina ini membagikan momen bahagianya di Twitter, tetapi ada yang mencuri perhatian.
John tidak menggandeng kekasih, bahkan yang mendampingi wisudanya adalah 'patung' dari gabus atau styrofoam.
Ia tampak tersenyum bahagia menggandeng dan merangkul patung bergambar seorang wanita itu.
John membawa patung ini berfoto di beberapa titik di tempatnya diwisuda.
Lulusan administrasi bisnis ini membagikan tiga foto bersama patung itu, semuanya merekam senyum John sambil membawa patung tersebut.
Cuitan John di Twitter telah disukai lebih dari 48.000 akun sejak dipost pada Selasa (16/7/2019) kemarin.
Melansir Surya.co.id, ternyata patung yang dibawa John adalah sosok ibunya.
Usut punya usut, ibu John telah meninggal dunia pada 2016 silam karena menderita komplikasi pneumonia.
"Saya membuat gambar ibuku sehingga setidaknya aku bisa merasakan kehadirannya di hari kelulusanku. Lulus dari perguruan tinggi adalah impian kami," ujar Paulo, seperti dikutip dari Surya.co.id.
Kisah John begitu mengharukan, ibunya sempat membesarkan John seorang diri, berjuang memberikan pendidkan terbaik untuknya.
Bahkan ketika sang ibu telah menikah dengan pria yang menjadi ayah tiri John, ia sendiri yang menanggung biaya pendidikan anaknya.
Sayang, sang ibu tak bisa melihat langsung momen putranya diwisuda.
John pun hanya bisa membawa patung gabus dengan foto ibunya untuk menemani dirinya di momen yang paling mereka tunggu-tunggu.
Namun John tetap bahagia, membawa patung sang ibu membuatnya merasa benar-benar bersama wanita yang sangat dekat dengannya itu.
Kisah haru John ini dimuat kembali oleh beberapa media lokal, membuat makin banyak orang mengetahui cerita seorang putra yang hanya bisa memawa patung ketika ingin didampingi ibunya saat wisuda.
Source | : | Twitter,Surya |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR