Mengutip dari Kompas.com, Amir menjelaskan ketika orangtua membentak, anak akan merasa ketakutan. Ketika muncul rasa takut, produksi hormon kortisol di otak meningkat.
"Otak itu bekerja bukan hanya secara struktural, melainkan ada listriknya, ada hormonalnya. Ketika anak belajar neuronnya menyambung, berdekatan, antar-neuron semakin lama semakin kuat, sistem hormonal juga bekerja," kata Amir.
Nah, pada anak-anak, tinginya hormon kortisol itu akan memutuskan sambungan neuron atau sel-sel di otak.
Selain itu, akan terjadi percepatan kematian neuron atau apoptosis.
Lalu, apa akibatnya jika neuron terganggu?
Menurut Amir, banyak hal yang bisa terjadi, seperti proses berpikir anak menjadi terganggu, sulit mengambil keputusan, anak tidak bisa menerima informasi dengan baik, tidak bisa membuat perencanaan, hingga akhirnya tidak memiliki kepercayaan diri.
"Neuron ini kan isinya file-file. Kalau dalam jumlah banyak (kematian neuron), dia jadi lelet," kata Amir.
Amir menjelaskan, bagian otak anak yang pertama kali tumbuh adalah bagian otak yang berkaitan dengan emosi.
Dalam bagian itu, paling besar adalah wilayah emosi takut.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,Nakita.id |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR