Nakita.id- Baru-baru in Sandra Dewi membagikan momen liburannya bersama keluarga dan tentunya sang buah hati, Raphael Moeis.
Biasa liburan mewah, kini Sandra Dewi justru memilih pantai sebagai destinasi liburannya bersama Si Kecil.
Hal itu diketahui melalui unggahan Instagram Sandra Dewi yang memperlihatkan potret gemas Raphael saat asyik bermain di pantai.
Dalam unggahan tersebut, Raphael tampak asyik bermain pasir pantai bersama teman-teman sebayanya.
Tak hanya foto, nampaknya Sandra Dewi juga turut membagikan momen Raphael saat sedang bermain pasir pantai berikut.
Siapa sangka, ternyata momen bermain di pantai bisa memiliki segudang manfaat untuk tumbuh kembang anak lo, Moms.
Dilansir dari kompas.com, ternyata mengajak Si Kecil bermain di pantai memiliki pengaruh besar berikut ini.
1. Memperbaiki pola tidur anak
Pancaran sinar matahari alami membantu anak-anak tetap segar di siang hari dan membuatnya lebih mudah untuk tidur di malam hari.
Pengobatan yang diketahui efektif untuk masalah tidur di malam hari adalah dengan terapi paparan sinar matahari pagi yang dapat mengatur ritme sirkadian.
Ritme sirkadian atau jam biologis adalah jadwal kerja organ-organ tubuh secara alami yang juga mengatur siklus bangun dan tidur manusia.
2. Meningkatkan energi
Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Environmental Psychology tahun 2010 menemukan bahwa berada di alam meningkatkan semangat, kebahagiaan, dan energi.
Selain itu, bermain di luar dan melakukan aktivitas-aktivitas menantang seperti memanjat, melompat, atau berlari terbukti meningkatkan kebugaran, kekuatan tulang, dan fleksibilitas otot anak.
Anak yang sering menghabiskan waktu di alam juga tentu jadi lebih sering bergerak dan berolahraga daripada anak yang lebih sering diam di dalam rumah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan anak-anak berusia 5 sampai 17 tahun untuk melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat selama paling tidak satu jam setiap harinya.
3. Melatih konsentrasi
Menurut Attention Restoration Theory oleh Rachel Kaplan dan Stephen Kaplan, lingkungan perkotaan mengharuskan otak anak untuk benar-benar fokus pada satu pekerjaan dalam satu waktu.
Akibatnya, attention span atau rentang konsentrasi anak akan cepat terkuras habis.
Sebaliknya, di alam bebas anak akan dilatih untuk memfokuskan perhatian tanpa susah payah.
Selain itu, sebuah studi dalam American Journal of Preventive Medicine menemukan bahwa anak-anak yang bermain di luar rumah menunjukkan peningkatan dalam kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, kemampuan kerja sama, dan disiplin diri.
4. Membangun kepercayaan diri
Ketika bermain di alam bebas, anak akan dihadapkan dengan berbagai hal baru yang tidak diduga sebelumnya.
Di sinilah kemampuan anak untuk mengambil keputusan dan mengukur risiko akan dilatih.
Misalnya ketika bermain di pantai anak melihat ada kepiting. Awalnya anak mungkin merasa takut.
Namun, jika diajarkan bahwa kepiting tidak berbahaya selama tidak diganggu, lama-lama anak mampu membangun keberanian dan rasa percaya diri untuk menjelajahi lingkungannya meskipun ada risiko.
Di alam bebas, anak memang akan belajar mengenali berbagai macam risiko seperti jatuh atau digigit serangga dan berpikir bagaimana caranya menghindari risiko-risiko tersebut.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR