"Dari tahap itu tidak disarankan hamil (sebenernya), kalau sudah hamil hangus (proses vaksin serviks harus diulang)," ujar Tantri.
Kemudian Tantri bercerita bila setelah melakukan vaksin kedua, ia iseng menanyakan bagaimana cara memiliki anak laki-laki pada dokter yang menangani vaksinnya tersebut.
Singkat cerita, Tantri akhirnya mendapati dirinya hamil.
Saat sudah mengetahui dirinya hamil, Tantri dan suaminya kemudian bertemu dokter kandungan.
Setelah dicek, Tantri baru tahu bila kehamilannya sudah memasuki usia 8 minggu.
"Di hari yang sama aku disuruh cek sama Dokter Yusfa. Disuruh cek, 'Tantri cek semua ya, dari TORCH untuk mengetahui ada infeksi apa di dalem'. Dalam badan aku," ungkap Tantri.
Cek lab TORCH berguna untuk mendeteksi penyakit infeks, di antaranya, toksoplasma, rubella, cytomegalovirus, dan herpes.
Sayangnya, Tantri tak meminta hasil cek yang telah ia lakukan dan baru diminta setelah satu bulan pemeriksaan, tepatnya 20 Juli 2019.
"Cek lab-nya tanggal 20 Juli 2019 baru ketauan hasilnya, dan ternyata hasilnya seperti ini. Positif Tokso," ungkap Tantri.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR