Nakita.id - Salam kenal Dok, beberapa bulan lalu saya (32) melahirkan putri sulung dengan BB 3,5 kg dan PB 53 cm. Sepanjang kehamilan tak ada masalah berarti, kecuali badan saya yang jadi sedemikian melar, naik sekitar 15 kg dari 44 kg jadi 59 kg. Sekitar pukul 3 pagi saya mengeluarkan vlek pertanda mau melahirkan, tapi saya baru bilang ke suami dan orangtua lalu minta diantar ke RS pukul 6 pagi. Setelah beres urusan administrasi pendaftaran di RS, saya diminta suster jalan-jalan di ruangan karena katanya masih lama, baru pembukaan 2-3, tapi kok 30 menit kemudian keluar air ketuban dan sewaktu diperiksa sudah pembukaan 8. Mengapa begitu cepat ya, Dok, pembukaan yang saya alami? Dalam tenggang waktu 30 menit sudah melonjak sekitar 5-6 pembukaan. Setahu saya setiap 1 pembukaan bukankah berlangsung sekitar 1 jam? Apakah cepatnya pembukaan ini berkaitan dengan kebiasaan saya yang hobi berolahraga jalan kaki? Mohon penjelasan Dokter Judi dan terima kasih banyak.
Agustina - Jakarta
Jawab:
Terbukanya mulut rahim (serviks) dipengaruhi oleh jumlah otot dan kelenturan mulut rahim, posisi janin, jumlah air ketuban, berat janin, serta kekuatan kontraksi rahim.
Selain itu, tinggi dan berat badan ibu, olahraga teratur, kesehatan umum ibu, dan keikhlasan untuk menjalani proses bersalin sangat memengaruhi kelancaran proses bersalin.
Kegiatan yang selama ini Ibu lakukan membuktikan hal tersebut, sehingga persalinan berjalan lebih cepat daripada biasanya.
Kecepatan pembukaan 1 cm per jam pada anak pertama bukan merupakan angka mutlak. Ada juga yang menjadi sekitar 2 cm per jam atau 0,5 cm per jam.
Semuanya bergantung pada faktor yang telah saya sebutkan di atas.
Ibu bisa melihat kurva Friedman di internet yang menggambarkan lamanya proses pembukaan mulut rahim.
Jangan lupa ber-KB dulu, minimal dua tahun agar penyusuan menjadi sempurna dan IQ anak Ibu bisa bertambah 10-15 poin bila diberi ASI eksklusif. Terima kasih atas pertanyaannya.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
KOMENTAR