Pada saat akan disajikan, sayuran yang sudah matang dilumatkan, lalu dicampur dengan bubur hati ayam.
Masing-masing dalam keadaan hangat. Baru disuapi ke bayinya.” Jadi, ketika bayi akan makan barulah dicampur bubur dan sayurnya.
Sayur dan bubur hati ini harus disajikan dalam sekali masak. Karena kalau dihangatkan lagi gizinya akan terbuang, karena banyak vitamin dalam sayuran yang larut dalam air.
Nah, agar Moms bisa memberikan MPASI yang sehat, variatif, dan bergizi untuk Si Kecil, Pritasari memberikan panduan sebagai berikut;
1. Bayi harus mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan. Bahkan kalau bisa sampai 2 tahun, tapi setelah bayi berusia 6 bulan harus diberikan MPASI yang bergizi.
2. Makanan untuk bayi usia 6-8 bulan perlu dilumat dan disaring semuanya. Tapi usia 9 bulan ke atas, tekstur makanan lebih kasar, misalnya dengan cara dicincang misalnya.
Ini untuk mempersiapkan bayi menghadapi makanan keluarga di usia 1 tahun. Tapi nasinya tetap lebih lembek.
3. Bila membuat sup dari ceker ayam, yang diambil hanya kuah kaldunya saja. Tapi kalau membuat kaldu dari daging cincang atau ati cincang, semuanya bisa dimakan oleh bayi.
Bahkan kandungan zat besinya jauh lebih bagus dari sup ceker.
4. Moms harus berani bereksperimen dan rajin mencari resep-resep membuat makanan bayi dari berbagai sumber.
Dengan demikian, semakin variatif masakan Mama, tentunya kandungan gizinya semakin lengkap.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Kids Health,Nakita.id |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR